29 December 2008 55 comments

Kopdar Akhir Tahun feat Ranjang yang Ternoda


Tak dinyana tak diduga tim survey dari TPC untuk perhelatan ziarah wali blogger mampir ke kota Solo. Keseriusan acara ziarah wali blogger ini ditandai dengan dikirimnya dua utusan yang juga tidak main-main, tersebutlah Gajah Pesing dan Anang yang mengemban tugas mensurvey tempat-tempat yang akan disinggahi pada acara ziarah wali blogger nanti.

Senin sore (29/12) kedua utusan ini merapat ke kota Solo setelah sebelumnya melanglang buana sampai ke puncak gunung kelir yang konon kabarnya surga benwit itu. Berhubung anak-anak blogger Bengawan lainnya banyak yang memiliki kesibukan, akhirnya dua cecunguk nganggur ini dan ini yang jadi wakil buat menyambut kedua utusan agung tadi. Pisuhan-pisuhan yang selama ini hanya terlontar lewat chatting dan blog akhirnya bisa dituntaskan langsung lewat pertemuan sore itu di terminal Tirtonadi Solo. Acara bertukar pisuhan dilanjutkan dengan makan sore bareng masih diseputar terminal Tirtonadi (lebih tepatnya menemani dua utusan tadi makan, lha wong yang makan hanya mereka berdua kok..). Melihat betapa lahapnya kedua utusan ini menghabisi hidangan dipiring, sempat terlintas dibenak saya kapan ya terakhir mereka melihat nasi...melas men...hahaha


# udah lama mereka gak lihat nasi kayaknya...#

Sambil menunggu Blontank Poer si tetua blogger Bengawan hadir, empat jejaka kapiran ini menghabiskan matahari di Taman depan Terminal tirtonadi. Tentu saja nggak afdol dolan ke solo kalo belum bertemu blogger perempuan penuh kontroversi, si Ngatini. Dengan senang hati ibu 2 anak ini langsung menghampiri pas dikasih tau kalo ada fans-fansnya dari jauh yang ingin menyapa. Betapa sumringahnya kedua utusan cabul dari negeri seberang ini begitu bertemu dengan Ngatini, acara foto bersama dan berbagi tanda tangan tentu saja tidak dilewatkan.

# 4 jejaka kapiran #


# akhirnya bertemu sang idola #

Persinggahan selanjutnya adalah melakoni salah satu budaya Solo, apalagi kalo bukan wedangan. Sangat terasa sekali kehangatan dan keakraban yang terjalin antara manusia-manusia yang bahkan baru bertemu sekali ini. Blontank Poer sekali lagi menunjukkan kelasnya sebagai blogger gaek yang pantas disegani, dari mulut rentanya (hehehe) mengalir dengan lancar ide-ide brilian, visioner, logis, dan sangat menantang. Sebuah pemikiran yang indah, unik, dan menggemaskan tentang PESTA BLOGGER 2009 yang akan di usung ke kota Solo pun terlontar seiring asap kretek jisamsu yang tak henti-henti mengepul dari mulut tuanya. Siapkah kalian hai kawan-kawan blogger Bengawan menjawab tantangan ini??

# Mr. Blontank yang cool dan Gajah Pesing dengan pose kemayunya #


# menuntaskan hasrat #

Terakhir berlabuh adalah di belahan kota Solo sebelah utara, lebih tepatnya di belakang PMI Solo. Ndalem Panjoelldiningratan menjadi persinggahan terakhir kedua utusan tadi selama di kota Solo. Suguhan leptop dan koneksi alakadarnya cukup untuk mengobati lelah selama perjalanan jauh mereka. Akhirnya, hasrat itupun tidak tertahan. Lihatlah kedua insan ini sedang berasikmasyuk menyuarakan dengkuran masing-masing diranjang. Yah, saya harus mengikhlaskan ranjang saya ternoda oleh dua insan tadi, hal itu tidak seberapa dibanding jalinan persahabatan antara kami pada khususnya, dan kedua komunitas blogger (TPC dan blogger Bengawan) pada umumnya. Sampe jumpa lagi kawan...
21 December 2008 35 comments

Idealis dan Pelacur

Saya yakin banget setiap orang pasti memiliki idealismenya sendiri-sendiri. Entah dalam hal apa namun orang pasti memiliki sesuatu yang akan dia perjuangkan sepenuh hati, setidaknya pada masa mudanya. Seperti blogger ndolo ini misalnya, dia tetep memperjuangkan jodoh dari etnis cina, cantik, muslim, dan berprofesi sebagai dokter pula, harap dimaklumi karena dirumahnya memang tidak ada kaca, hahahaha......

Sejauh mana sesorang akan mempertahankan idealisme mereka? Apakah akan tetep idealis ketika hidup di jaman serba susah seperti sekarang? Seseorang yang idealis mau tidak mau harus menanggung semua resiko dari idealisme mereka itu. Contoh gampangnya idealis masalah pekerjaan. Ada seorang kawan lama saya yang sampe sekarang masih menganggur, bukan karena dia bodoh, bebal, atau apalah, dia sebenarnya sangat berpotensi, hasil fotonya bagus-bagus, pemikirannya luas, pergaulan gak ada masalah, namun ya itu tadi idealismenya sangat tinggi, dia tidak mau bekerja yang asal bekerja saja, tapi harus sesuai dengan hatinya. Ya resikonya sampe terakhir kemaren saya mengunjunginya dia masih saja bergelut dengan waktu yang menuakannya dikamar ukuran 3x3 yang berserakan buku itu. Saya tidak menyalahkan hal tersebut, bahkan saya salut dengan kegigihannya mempertahankan idealismenya itu. Banyak yang sudah menyingkirkan jauh-jauh idealisme yang pada masa muda dulu sangat diagung-agungkan, semua kembali kepada realitas kehidupan. Hanya segelintir orang saja yang bisa hidup dengan idealismenya, lainnya...mati....

Bagaimana dengan saya sendiri? Mungkin masih ada sisi idealis nun jauh disana didalam hati saya. Itu pun sudah sangat saya kompromikan dengan keadaan, atau bahasa lainnya saya sudah memperlunak sisi idealis dalam diri saya. Saya udah mulai realistis, bahwa ternyata idealisme saya tidak bisa menghidupi saya, idealisme saya tidak bisa mendatangkan receh yang jadi modal penting untuk hidup. Akhirnya saya melacur, melacur pada keadaan, melacur pada hidup, hanya agar saya bisa survive. Bahkan dengan melacur inipun ternyata saya hanya bisa sekedar hidup saja, biarlah seperti itu adanya dulu. Karena saya yakin ada “sesuatu, sesosok atau sebuah” yang sudah menggariskan hidup saya akan seperti apa. Mungkin fase melacur inilah salah satu tahapan yang harus saya lalui dikehidupan saya. Kalo ditanya apakah saya tidak malu dengan diri saya dulu, saya malu. Tapi apadaya, kemaluan saya tidak bisa menghidupi saya (artikan sendiri kalimat saya ini, hahaha..).

Sekarang coba sampeyan semua tengok keadaan sampeyan sendiri. Apakah sampeyan semua terkategori orang-orang yang sedang melacur dalam hidup, ataukah orang yang masih gigih dengan idealisme sampeyan?? Tentusaja semua membutuhkan kejujuran dalam diri sampeyan sendiri. Semua kembali kepada pribadi masing-masing, tidak ada yang salah dengan mempertahankan idealisme, juga tidak bisa dicari kekeliruannya ketika seseorang melacurkan diri pada keadaan untuk bisa hidup.

Nah kalo ada seorang pelacur (makna yang sbenarnya) disebuah lokalisasi WTS yang hanya mau berkencan dan ditiduri oleh pria-pria hidung belang yang ganteng saja tanpa memandang tebal tipisnya dompet, itu baru saya sebut Pelacur yang Idealis.
19 December 2008 35 comments

Blogger Bengawan part 2

Joell : "Tak pasang nduwur dewe rapopo to Don?"
Dony : "ra masalah Njul, wong blog2mu dewe kok ,ning aku melu nampang ya.."

Masih dalam rangka memantabkan pondasi komunitas blogger Solo, acara tengthengcrit (thenguk-thenguk crito) kali ini membajak rumahnya mas Blontank. Kiranya saya ndak usah berpanjang lebar merangkai kata-kata disini, karena saya yakin pasti bakal ada cah bloger Bengawan lain yang akan mereview acara tersebut dalam postingan di blognya. Pada intinya malem ini telah didapat kesepakatan buat acara launching komunitas bloger Bengawan, detailnya gak usah saya sebutkan disini lah…

Yo wes buat sampeyan cah bloger Bengawan yang kemaren kebetulan ndak bisa hadir, ini saya ada oleh-oleh sedikit gambar, semoga bisa mengobati kekecewaan hati sampeyan semua *halah…


Blontank : " Nek arep nang nggilingan arah kono mau lho cah..."

Andy MSE : " Celeng ki, mumet aku mambu kelekmu Tank... "



Jauhary Multiply : " Lumayanlah adoh2 tekan kene oleh kacang..."


Kurnia : " Tak alih profesi dadi bakul pelem wae po ya..."


Ben diarani serius rembugan, padahal sebenere iki lagi nonton Gundam...


Blontank : "lha kok dihidden barang ki foldermu kuwi isine opo to?"
Andy MSE : "lha yo genah Asia Carerra collection no, padake kurnia wae koleksi gundam.."

18 December 2008 39 comments

Cuapeekk + Esmosi = posting aneh



Jam dinding, monitor, TV tuner, kabel, sepasang speaker, antena internal bosok, sekotak teh celup, setoples gula pasir, setumpuk majalah, dispenser hampir kosong, jaket merah apek, meja kaca, meja besi, botol akua kosong, 3 sofa buluk, gitar tua, 4 pigura foto di dinding, karpet plastik usang, pengharum ruangan gak ngefek.

* foto ruang tamu saya, saksi bisu perasaan aneh yang melanda di sore ini...jiyampuuuttt!!!!!!!!!!!!

17 December 2008 29 comments

Kapan Lulus Cah???

Sudah bosan saya menyandang gelar mahasiswa.

#in memoriam sepatu converse-ku#
Tak akan ku sia-siakan pengorbananmu

12 December 2008 41 comments

BLOGER BENGAWAN, akhirnya orgasme juga…

Hujan sepanjang sore yang menyisakan kubangan-kubangan air dan dinginnya angin malam tidak menciutkan nyali saya. Tepat jam ½ 8 lebih 7 menit(ojo percoyo iki) saya merapatkan jaket dan memantabkan hati membonceng kawan menuju TKP (mbonceng we bangga cuk..!!). Wedangan itu berada di dekat monumen pers Solo, dan saya yakin kalau tempat wedangan ini bakal dikenang sepanjang masa oleh insan-insan bloger Solo. Ya, saya sedang dalam misi suci terlibat sejarah pembentukan komunitas bloger Solo. Sebuah orgasme yang tertunda setelah ditahan-tahan sekian lama.


Ah kampret ki...tipikal wong jowo kabeh ternyata, masih menganut falsafah alon-alon waton kelakon. Saya udah berpikir bakal telat, tapi ternyata blom ada orang. Setelah beberapa sruputan teh anget, satu-persatu makhluk-makhluk itu baru mulai menampakkan batang hidung mereka, untung nggak menampakkan batang yang laen..halah...


Ki Patih Blontank, Wong Tuwek Pekok, Sigma Aktivis, Pacarnya Sigma, Iqbal dan Kurnia adalah sebagian dari nama-nama yang selama ini hanya saya tau lewat blog mereka saja, dan mereka saat ini berada didepan mata saya. Makhluk yang satu ini misalnya...saya wes mbayangke bakal ketemu seorang tua yang arif bijaksana eh jebul kok malah ketemunya dukun cabul...hahaha... O iya ada perwakilan dari komunitas blogger kota sebelah, Gage Batubara, yang turut menjadi saksi sejarah berdirinya komunitas bloger BENGAWAN ini.


Wes ah ndak usah berpanjang lebar, saya cuma mau soft launching komunitas bloger Solo aja. Setelah beberapa waktu memakai nama BLOGOS kini kami sudah resmi memiliki nama BENGAWAN. Mohon doanya agar kami bisa berkiprah lebih banyak untuk kota kami dan juga untuk dunia blogosphere di Indonesia, amiiinnnn.....Kalo sampeyan-sampeyan bertanya knapa memilih nama itu, silahken nanya Ki Patih Blontank atau Wong Tuwek Pekok itu aja, soale pas mbahas itu saya lagi menikmati gedhang goreng yang mak nyuss...hahaha....Sekalian bagi semua bloger yang memiliki dan atau pernah memiliki kisah serta sangkut paut dengan Kota Solo, nggak ada salahnya sampeyan segera bergabung dengan komunitas bloger BENGAWAN ini.

Ps : gak usah mengarahkan kursor ke nama Bengawan di postingan ini, wong memang belom jadi kok domainnya, hehehe...


* siyall beribu siyalll....saya ndak bawa kamera, jadinya guneman ini ndak pake ilustrasi foto acara itu.

09 December 2008 33 comments

SILENT HEROES


Menurut saya, yang layak disebut pahlawan sejati ialah orang yang melakukan pengorbanan untuk orang laen tanpa pamrih sedikitpun. Kalo dalam konteks Negara damai seperti Indonesia sekarang, mungkin yang pantes disebut-sebut sebagai pahlawan adalah kedua orangtua kita, selain itu menurut saya para tenaga pengajar dipelosok-pelosok itu juga sangat pantes dianugrahi gelar Pahlawan. Sama sekali gak masuk hitungan para caleg yang petentang petenteng blusukan tempat-tempat kumuh dan memberi bantuan berkardus-kardus tapi tetep membawa sepasukan wartawan buat sekedar memotretnya saat bersalaman, najiss ah....

Kalo sampeyan mengajukan para demonstran yang hobinya tereak-tereak dipinggir jalan itu sebagai nominasi Pahlawan, ada baiknya kita duduk bersama dan ngrembug bareng hal tersebut. Menurut saya demonstrasi masa sekarang sudah kehilangan rohnya, okelah kekuatan demonstran yang besar bisa melengserkan rezim otoriter di tahun 1998, namun era sesudah itu? Demonstrasi-demonstrasi yang digelar setelah era 1998 sudah seperti menyuarakan kepentingan pihak-pihak tertentu saja, karena memang sudah tidak ada lagi musuh bersama yang bisa mempersatukan visi dan misi dari demonstrasi itu sendiri.

Kembali ke soal Pahlawan, selain kedua orang tua kita, tentang para tenaga pendidik di pelosok yang minim sarana prasarana namun tetap bersemangat dalam menunaikan tugas, saya sungguh salut dengan perjuangan mereka. Meski kadang honor yang diterima tidak sesuai dengan pengorbanan, namun hal itulah yang membuat mereka pantes disandangi gelar Pahlawan. Jauh dari hiruk pikuk ekspos media, dan jauh dari sarana dan prasarana yang melenakan mereka tetap teguh untuk mencerdaskan anak bangsa. Ya semacem kisahnya bu Mus di Laskar Pelangi itu-lah.

Saya terbersit guneman ini saat mbaca cerita tentang Butet Manurung yang dipanggil ke Istana oleh Presiden SBY. Mbaknya yang bersahaja itu ketika ditanya soal keinginan menjadi PNS malah menjawab ndak tau soal PNS, weleh?? Tenanan po ra yo iki??? Seperti sampeyan semua ketahui kalo Butet Manurung adalah pribadi yang bergiat membuka jendela masyarakat pedalaman di Jambi (Orang Rimba) agar melek huruf dengan metode pengajaran sekolah non formal. Di saat orang berbondong-bondong buat mengejar NIP (Nomor Induk Pegawai) sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan gaji alakadarnya namun terjamin masa depannya, mbaknya yang satu ini malah blusukan masuk ke hutan tanpa buaian jaminan-jaminan kemapanan atau apalah dalam hidupnya. Kalopun sekarang aktifitasnya itu sering mendapat sorotan dari media dan juga menrik perhatian dari beberapa LSM, serta mendapat bantuan dana 200 juta dari presiden SBY, pasti bukan itu tujuan awalnya.

Jadi ya itu tadi, semangat untuk berbuat terhadap sesama tanpa pamrih itulah yang harus kita tumbuhkan lagi. Gak perlu lalu sampeyan ikut blusukan ke hutan terinspirasi dari mbak Butet itu (dipangan macan kapok kowe...). Itu hanya sebagai contoh kecil saja. Tentu saja sampeyan bisa menerapkannya dalam bentuk yang laen di kehidupan sampeyan sendiri. Jiwa kepahlawanan dapat kita munculkan dimana saja dan kapan saja asalkan kita mau dan ikhlas menjalaninya.

Sebagai penutup guneman saya kali ini akan mengutip sedikit dari apa yang terlontar dari mulut Pak SBY, ”Pahlawan ada di mana-mana, tidak hanya mereka yang direkam oleh media.”

* gambar ilustrasi nyulik tanpa permisi di KOMPAS.COM
5 comments

Dapet Award lagi , alhamdulillah....



Musim kemarau sudah berlalu, musim mutilasi udah lewat, musim lagu-lagu emo udah basi, musim George W Bush juga udah gak jaman lagi, tapi siapa nyana ternyata musim bagi-bagi award di dunia blog masih juga tetep ada.

Kali ini blog GUNEMANKU ketiban pulung award dari kawan baru, ya… sungguh mengharukan, kawan baru udah rela berbagi award, bahkan kita kayaknya belom sempat bertukar link... makasih sobat. Award kali ini datang dari SARIRAPET (sumpah ini bukan blog jualan jamu). Seperti biasa saya nggak akan meneruskan awad ini secara khusus, kalo sampeyan semua mau ya ambil aja, gak usah nyantumin link blog ini juga gak masalah.
03 December 2008 46 comments

Tentang BOKEP dan HOT MOM

Dulu banget saya pernah nggunem tentang bokep barat dan satu lagi tentang hot mom di Indonesia. Sumprit iprit iprit waktu itu saya ndak ada maksud apa-apa pas mbikin dua guneman tadi. Saya ndak paham SEO, ndak mudeng dan nggak peduli soal traffic ke blog saya, apalagi ngurusi Pagerank, waktu itu yang saya tau soal blog cuma login dan cara posting, hayahh…

Seiring berjalannya waktu saya jadi mudeng masang feedjit, buat ngelacak siapa aja dan ngapain aja para pengunjung blog saya, itu juga cuma ikut2an temen. Nah yang bikin saya njengking-njengking keheranan, kok sampe sekarang masih aja ada yang nyasar ke kedua guneman saya tadi, yang soal BOKEP ma HOT MOM melalui google search. Saya jadi mbayangke apa ya yang para manusia-manusia sesat (tersesat maksudnya) itu ketik di kolom search google. Pasti kalo nggak “bokep barat” ya “Hot”, atau kata2 sejenis lah, lha kok ya lugu banget to...kemplu tenan...


Saya akui sedikit banyak orang-orang yang nyasar itu memang ikut ndongkrak jumlah pengunjung saya, tapi gak enaknya, saya suka sedih kalo tau ada orang yang mampir ke blog saya bukan memang berniat mampir, tapi karena kecabulannya yang bodoh itu yang mbikin mereka nyasar ke blog saya. Lha mbok kalo niat nyari yang cabul-cabul di internet itu searchnya jangan yang lugu macam itu, tapi misalnya pake kata “Sora Aoi download” atau “Maria Ozawa uncensored download” gitu, *we lha kok saya malah ngajari ya…*

Jadi saya tekankan sekali lagi kalo blog saya ini bukan blog yang begituan, jadi ya maap-maap aje ye kalo sampeyan buka guneman ini ( yang nyasar dari keyword bego di search engine) harus misuh2 kecewa karena nggak menemukan apa yang sampeyan cari, hehehe…Ato kalo sampeyan punya mbok saya dikasih, halah…

* gak usah ngomentari foto ilustrasinya, cuma iseng numpang nampang aja kok...*
27 November 2008 52 comments

Cobaan Itu Menyiksaku

Saya telah membuktikan sebaris kata-kata bijak yang mengatakan bahwa “ Setelah berhasil melewati sebuah cobaan, maka kita akan memperoleh sebuah kenikmatan yang luar biasa”. Berawal dari sebuah urusan yang mengharuskan saya untuk bangun lebih pagi dari biasanya demi mengejar kereta ke Jogja. Tepatnya di Stasiun Jebres Solo cobaan itu pelan-pelan menghinggapi saya. Pelan namun pasti dan semakin menjadi-jadi.

Pun keadaan tidak berubah saat di atas kereta. Dua sosok indah di depan mata tetep nggak bisa mengalihkan perhatian saya dari cobaan yang mendera. Sebuah buku tebel yang belom habis-habis juga saya baca, dan biasanya menarik, sekarang berbalik menjadi penambah siksaan. Halaman demi halaman malah seperti menambah parah cobaan itu. Ya Tuhan kuatkanlah diriku menghadapi cobaan ini…

Perjalanan yang seharusnya hanya satu jam itu berasa menjadi setahun. Jumlah stasiun yang harus dilewati seakan-akan menjadi berlipat ganda. Harapan untuk lepas dari siksaan muncul saat memasuki stasiun Lempuyangan Jogja, yang berarti gak lebih dari 10 menit lagi saya bisa sampe di Stasiun Tugu. Namun ternyata nasib belum berpihak kepada saya, kereta yang biasanya cuma ngetem gak lebih dari 5 menit di Lempuyangan tiba-tiba molor menjadi agak lebih lama, ya setidaknya begitu yang saya rasakan.

Akhirnya sampai juga saya di stasiun Tugu Jogja, bergegas saya turun dari kereta dan tengok kanan kiri berharap pencerahan bagi cobaan yang sedang saya hadapi ini. Ya, saya menemukannnya. Segera saya menghampiri tempat itu. Toilet stasiun Tugu pagi itu menjadi tempat terindah buat saya. Akhirnya saya bisa melepaskan diri dari cobaan ngampet beol ini. Dan kenikmatan yang saya dapat….hhhhmmm….sulit diungkapkan dengan kata-kata. Pesan tersirat dari guneman saya kali ini adalah, sempatkanlah beol dulu sebelum bepergian jauh, sumpah gak enak banget nahan beol, hahahaha….

# ilustrasi gambar : suasana di kereta Prambanan Express Jogja-Solo
24 November 2008 28 comments

Pawartos Lelayu


Sampun katimbalan sowan dumateng Gusti Alloh SWT kanthi tenang, panjenenganipun simbah kakung Hadiwiyono wonten ing dinten Seloso, 18 November 2008 jam 20.45 WIB. Mugi sedoyo amal lan ibadahipun dipun tampi dening Alloh SWT, amin.

Ya, inilah yang membuat saya berhari-hari kemaren tidak ngaruhke blog. Simbah kakung saya yang dulu pernah saya posting tentang sakitnya, akhirnya dipanggil untuk menghadap yang maha Kuasa untuk selamanya. Sebagai cucu saya cuma bisa mendoakan agar arwah dan amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya, Amin ya Robballalamin.....
13 November 2008 53 comments

DOLAN KE SOLO - Solo Tourism Blog -


Saya bukan wong Solo, lahir juga bukan di Solo. Bahkan kalo mau di itung, saya baru 3 tahun ini menghirup udara Solo. Solo menurut saya kota yang aneh…hahahaha. Di satu sisi, Solo merupakan kota budaya, namun di sisi yang laen Solo seringkali terlibat masalah yang ada sangkut pautnya dengan budaya dan sejarah itu sendiri. Nggak perlu saya beri contoh pasti sampeyan semua juga udah pada mudeng kan…Tapi nggak tau kenapa kayaknya saya udah kadung tresno sama kota yang aneh ini. Karena menurut saya, dibalik segala keanehan kota ini tersimpan keeksotisan tersendiri. Solo menyimpan segudang potensi wisata yang, sayangnya, agak terbengkalai, lagi2 ini menurut saya lho…Yang top markotop dari Solo tentu saja wisata kulinernya. Sampeyan belom komplit berkunjung ke Solo kalo belom mencicipi lezatnya masakan-masakan Solo. Semua pasti udah pada denger betapa legendarisnya Timlo Solo, Gudeg Ceker, dan Serabi Notosuman, kan?


Beberapa waktu yang lalu ada seorang kawan yang membuat sebuah blog seputar solo. Blog itu dikasih nama DOLAN KE SOLO. Gak tau alasan dia ngasih nama aneh itu, apa mungkin karena dia orang Solo kota yang aneh ini ya? Hehehe… Nah setelah berjalan beberapa waktu saya dimintai kontribusi buat ngeramein blog itu, dan dengan senang hati saya menyambut ajakan tersebut. Maka resmilah saya bergabung dengan bocah ndolo itu di DOLAN KE SOLO. Saya udah nyumbang beberapa foto dan artikel di situ, tapi bukan itu yang pengen saya tekankan di sini. Saya cuma pengen mengundang sampeyan buat melihat kota Solo melalui blog aneh itu, hahahaha....


Sampeyan semua kalo pengen informasi seputar kota solo, gak rugi kalo mengunjungi blog itu. Ada sebuah keinginan terpendam untuk menggarap blog itu lebih serius lagi, doakan saja. Sementara ini silakan sampeyan lirik sebentar, kasih masukan buat kami.

12 November 2008 29 comments

HADIWIYONO


Sosok renta itu terbaring rapuh di sebuah ruangan bercat biru berukuran 6x4 meter. Dari urat nadi di tangan kiri terjulur selang infus yang menyalurkan tetes demi tetes cairan ke dalam tubuh tuanya. Tabung oksigen juga masih dengan setia menemaninya dalam 8 hari terakhir. Sesekali terdengar rintihan lirih keluar dari mulut tuanya. Rambut yang telah memutih seluruhnya menambah kesan tua dan rapuh dari mukanya yang semakin tirus digerogoti usia. Tidak terbayangkan kalau sosok renta itu telah berhasil menghidupi istri beserta tujuh anaknya hingga mencapai taraf kemapanan yang cukup.

Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, sampai Susilo Bambang Yudhoyono pernah menjadi presiden orang tua yang kini tergolek lemah ini. Dapat dipahami kalau guratan-guratan yang menandakan sifat keras di wajahnya masih tersisa walau ditingkahi dengan keriput tuntutan usia, berapa banyak yang telah beliau relakan, dan seberapa keras usaha yang telah beliau lakukan demi mengangkat harkat dan martabat ketujuh anaknya agar bisa merasakan kehidupan yang lebih layak darinya.

Salah satu dari ketujuh putra-putri orang tua itulah yang kemudian menghadirkan saya ke bumi ini. Ya, sosok tua yang terbaring lemah di sebuah rumahsakit itu adalah mbah kakung/kakek saya. Sudah lebih dari seminggu ini beliau harus masuk rumah sakit. Gula darahnya mencapai angka 700 dari normal 150, bahkan sempat dikabarkan kritis(setidaknya begitu pada sms dihape saya) yang membuat saya langsung pulang tanpa pikir panjang. Berhubung saya masih punya tanggung jawab di Kota lain, maka otomatis saya tidak bisa menjaganya setiap saat. Hal ini sedikit banyak mengusik pikiran. Jadi parno sendiri tiap ada sms atau panggilan tak terjawab di hape saya yang berasal dari orang rumah.

Sebagai cucu laki-laki tertua, saya merasa kalo beliau ini menaruh harapan besar di pundak saya, mungkin karena dari berpuluh cucunya hanya 3 yang laki-laki termasuk saya, dan jarak umurnya cukup jauh dari saya (cucu laki-laki keduanya masih SMA dan kebetulan blogger juga). Setidaknya hal ini saya tangkap dari sekecil apapun pencapaian yang saya lakukan, beliau terlihat bangga sekali, ya tapi mungkin saya cuma ge er aja ding... Kemaren saat tubuhnya terbaring tidak berdaya dan ditengah kesadarannya yang menipis beliau berulang kali menanyakan keberadaan saya, dan inilah yang membuat saya menyeberangi satu propinsi buat menjenguknya. Setelah saya berada disampingnya, hal yang pertama keluar dari mulutnya adalah mengadukan kalau tubuhnya sakit semua kepada saya, lalu beliau minta dipijitin, weleh weleh weleh...simbahku ini jian sekti tenan, bisa membuat saya menempuh berpuluh-puluh kilo perjalanan hanya untuk minta pijit.

Kagem simbah kakung, kulo namung saget ndedonga dumateng Pangeran mugi simbah enggal kaparingan sehat saking Gusti Kang Murbeng Dumadi. Nyuwun pangapunten kulo mboten saget saben dinten ngancani lan mijeti simbah.
09 November 2008 11 comments

Susulan Award


Lama gak nengokin blog ternyata dapet Award susulan dari Mbak Vina, makasih mbak...lumayan buat apdet postingan blog, huehehe...
14 October 2008 20 comments

Nglunasi utang GUNEMANKU.

Kali ini saya mau melunasi utang-utang saya. Bukan utang duit lho sodara, apalagi utang budi, tapi yang mau saya lunasi disini adalah utang award. Ya seperti yang sampeyan semua ketahui, beberapa saat yang lalu award berseliweran di jagat blogosphere ini. Saya menyikapi fenomena award ini secara positip aja, yaitu sebuah penghargaan pada blogger lain sekalian mempererat tali silaturahmi, kalopun ada bonus lainnya seperti ningkatin backlink atau naekin traffic, anggep aja itu balesan langsung atas kebaikan yang udah kita bikin, hayaah….

Pada saat puasa lalu, ada beberapa kawan blogger yang berbaik hati menganugrahi saya award. Meski ada award yang sudah pernah saya peroleh sebelumnya, tapi gak papa kok, dengan senang hati saya masih mau menerima lagi. Berikut ini beberapa award yang sudah di cantolin ke blog saya.

  1. Award nggilani dari Kang Ardyan

Saya masang award ini dengan berat hati dan sangat ndak ikhlas, hahahaha...lha coba sampeyan lihat gambarnya. Sekilas sih keren, badan berotot plus tatoan..tapi pas sampe ke bagian mukanya, nauzubillah.... btw eniwe makasih yo kang, sori lagi tak pasang saiki










  1. Award brilliante dari Mascayo

Ini sudah yang kedua kalinya link blog saya masuk ke postingan di blognya mascayo, yang pertama dulu pas beliau ngasih pe er yang 10 biji itu lho, makasih om...saya balas dengan doa aja lah, semoga sampeyan sekeluarga bahagia dan semakin dilancarkan rejekinya, amiinnn...






  1. Award beruang dari ciamis-manis

Award yang ini datang dari kawan baru, blognya yang berjudul SEEN THING'S I THINK ini baru beberapa hari yang lalu masuk dalam blogroll di Gunemanku. Makasih ya prend, semoga semakin erat tali silaturrahmi kita.










  1. Award semangat

Nah ini dia, saya lupa kedua award ini dari siapa..yang saya
inget cuma saya di kasih tau di shoutbox kalo ada award buat saya, terus saya jemput awardnya tapi lupa ngesave link dari yang ngasih. Maap beribu maap, yang sudah merasa ngasih saya award ini mohon segera menghubungi biar bisa saya tulis disini.


Tidak seperti biasanya, kali ini saya mau nglempar kesemua award ini kepada kawan saya, si blogger ndolo , dia bilang knapa saya kok jarang dapet award ya...makanya ini saya hujani award, ben modiiaaaar....

06 October 2008 36 comments

Pageblug Gunemanku

Lagi-lagi blog Gunemanku ini sedang dilanda pageblug. Pageblug dalam bahasa Jawa kira-kira berarti musibah. Beberapa waktu yang lalu entah kenapa tiba-tiba setiap kata yang berisi link muncul underline dan berubah warna menjadi biru pula. Aaarrgghhh…sampe stress saya mikirnya. Tanya kanan kiri blom ada solusi yang seperti diharapkan.


Trus akhirnya saya putuskan buat berganti tamplate, siapa tahu gara-gara template saya yang jadul itu yang membuat segala permasalahan ini muncul. Setelah berhari-hari nyari template yang sekiranya bagus, akhirnya saya madep mantep ati karep buat mengganti template. Bajirut, kok dadi koyo ngene???? Bukannya selese permasalahan tapi malah tambah ruwet aja, wueddhhuusssssssssss………..


Blog yang dulu udah bikin sepet mata, sekarang malah tambah bikin sakit mata, hayaahh… Permasalahan link yang ganti warna sendiri dan muncul underscore-nya itu blom ilang juga, malah ditambah tampilan yang kacau balau. Susahnya jadi wong bodho, gak mudeng blas soal ngotak-atik code-code html.


Jadi mohon dimaapkan kalo sekiranya dalam beberapa waktu ini saya pake tampilan yang acak adut seperti ini. Saya akan bertapa dulu nyari wangsit biar bisa bikin bagus blog Gunemanku ini (emang pernah bagus?? Weekkk). Ato kalo ada sampeyan-sampeyan para master blog yang sekiranya bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk urun rembug bagaimana cara mengembalikan blog saya ini seperti semula, saya akan sangat berterimakasih sekali. Doakan saya teman-teman..

10 comments

SUGENG RIYADI

22 September 2008 38 comments

The next 2 about me

Dapet PR berantai dari http://www.mascayo.com/ . Di situ disebutkan kalo yang ketiban pulung PR berantai ini harus menyebutkan 10 fakta tentang dirinya. Saya jadi inget dulu sempet ada PR semacem ini, dan saya juga udah kebagian, yang bikin beda cuma ini harus nyebutin 10 fakta, sedangkan yang dulu cuma suruh nyebutin 8 aja. Sebaiknya sampeyan (kalo tertarik) monggo dilirik lagi postingan saya yang dulu berjudul Me in 8, di situ saya udah membongkar fakta-fakta(yang sebagian memalukan) tentang diri saya.
Nah berhubung itu udah ada delapan, maka untuk menggenapinya saya tambahin dua lagi disini ;

Fakta no 9 :
Udah ada kemajuan yang signifikan dalam hubungan saya dengan perempuan saya ini. Boleh dibilang one step closer to next step-lah, jadi sekalian saya minta doa sampeyan semua, semoga kami diberi kelancaran dan kemudahan dalam merajut masa depan, hayaahh..opo to..

Fakta no 10 :
Sepatu converse classic yang dulu saya bangga2in sekarang udah gak ada, hiks…Sepatu itu dibuang bapak saya ke tempat sampah pas saya gak ada di rumah, disangkanya itu udah gak saya pake karena udah keliatan buluk banget.

Sah ya sodara-sodara, itu udah komplit 10 fakta tentang saya. Dan seperti kata penutup dipostingan saya tentang hal ini sebelumya, with all my respect saya gak akan meneruskan PR ini kepada siapapun. Makasih udah mengakui keberadaan blog ini, salam hangat selalu buat sampeyan semua.
5 comments

The Next Award

Blog abal-abal ini menuai award lagi. Kali ini yang berbaik hati berbagi award adalah kawan yang lagi bermukim di negeri seberang Bayu Aditya dengan blognya yang penuh tips keren tentang blogging dan juga dari Mbak Vina yang diblognya sering ada tips-tips menarik tentang fotografi, thanks ya Bay, mbak..

17 September 2008 42 comments

Tragedi Kemanusiaan

Nggak tau kenapa Indonesia semakin sering menjadi langganan tragedi kemanusiaan. Belum kering tanah kuburan para korban miras di Jawa barat (kalo yang ini sih sebodo amat), kini tanah Indonesia kembali harus digali untuk menguburkan korban pembagian zakat mal di Jawa Timur. Berawal dari niat mulia dari seorang yang merasa berkewajiban untuk berbagi kepada sesama, namun eksekusinya tidak direncanakan dengan matang sehingga harus menyisakan kepedihan dan air mata.

Tidak berlebihan kiranya jika peristiwa yang menelan korban jiwa sebanyak 21 orang di Jawa Timur tersebut dimasukkan dalam tragedi kemanusiaan. Desakan ekonomi yang menghimpit, serta beban hidup yang semakin berat di Indonesia membuat ribuan orang rela untuk berdesakan demi memperoleh uang 30ribu rupiah saja. Polisi sudah menetapkan nama tersangka peristiwa di Pasuruan tersebut. Namun apakah bijak jika mencari kambing hitam dari peristiwa itu? Sementara tujuan awal dari acara tersebut sungguh sangat mulia.

Ada dua poin penting yang dapat kita semua lihat dari peristiwa mengenaskan tersebut. Pertama tentu saja faktor kemiskinan yang masih menjerat sebagian besar penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan belum berhasilnya pembangunan di Indonesia. Andaikata pembangunan di Indonesia telah dapat dilakukan dengan merata dan seimbang, niscaya keadaan penduduk tidak akan sebegitu nelangsanya. Namun bukannya saya menuduh pemerintah sama sekali tidak berbuat apa-apa untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Indonesia, mungkin memang belum samapi ke situ saja sasaran pembangunan di Indonesia sekarang.

Sedangkan poin yang kedua adalah bisa kita lihat betapa kepercayaan terhadap lembaga-lembaga pemerintah masih sangat tipis. Bisa saja sebenarnya penyaluran zakat tersebut melalui lembaga yang telah ditentukan, namun mungkin para muzzaki(pemberi zakat) masih trauma dengan keadaan birokrasi Indonesia yang dipenuhi dengan tikus-tikus pengerat, jadinya ya mending ditangani sendiri saja daripada malah tidak tepat sasaran, kali aja begitu yang terbersit di benak Muzakki tersebut. Pemerintah sekarang lagi gencar-gencarnya membenahi birokrasi Indonesia, semoga saja 10 atau 20 tahun ke depan Sudah bisa dilihat hasilnya dan masyarakat bisa semakin makmur. Itu juga kalo nggak keduluan malaikat meniup sangkakala tanda akhir dunia.

Saya pribadi mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa di Pasuruan tersebut, semoga semua bisa mengambil hikmah dari tragedi kemanusiaan itu.

* Maap guneman kali ini agak serius, topik yang dibahas agak kurang pantes kalo disajikan pake kebanyakan guyonan.
3 comments

Gado-gado M2M


Gado-gado adalah makanan lezat yang di dalamnya ada berbagai bahan makanan dan sayuran, yang mana ke semua bahan tersebut di campur jadi satu kemudian ditambah bumbu yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah perpaduan rasa yang cukup menarik untuk dinikmati. Saya bukan mau nggunem tentang gado-gado, tapi yang pengen saya sajikan disini buat sampeyan semua adalah sebuah blog yang mirip gado-gado. Saya nemuin blog ini udah cukup lama, namun kenal dengan pemiliknya memang baru-baru saja. Nah, di Blog M2M ini sampeyan bisa nemuin bermacam-macam sajian, jadi ya tidak berlebihan kalo saya ibaratkan dengan gado-gado.


Saya sendiri sampe sekarang juga gak paham apa singkatan dari M2M, apakah ada hubungannya dengan duo penyanyi cewek londo itu ato gak, hmm..sebaiknya sampeyan tanyakan langsung ke pemilik blog yang mengaku bernama Atmo ini. Di blog yang dominan warna biru dan putih ini, sampeyan bisa menemukan label-label artikel yang menarik seperti ; artis, cerita, dongeng (bedane ro cerita opo kang??), tips, business, uneg2, humor, sport, dan masih banyak lagi. Sayangnya saya juga masih tidak menemukan link donlotan Miyabi full atau Nana Chunk di sini, hahahaha...


Yo wes lah daripada saya panjang lebar, mending sampeyan ikuti link yang ada di guneman ini dan silahkan menikmati gado-gado ala Kang Panji Atmo (masih sodaraan sama Panji Millenium dan Panji Tengkorak kayaknya).

15 September 2008 28 comments

SAVE our ANGKRINGAN

Meski tengah ngangsu kawruh di kotanya Pak Jokowi(Solo), namun jiwa saya masih wong Jogja tulen. Untuk itulah saya membikin postingan tentang Jogja ini. Tidak bisa dipungkiri dan dihindari kalo jaman semakin maju, teknologi berkembang pesat, dan arus informasi mengalir deras bak air kencing yang disiram di kloset. Dunia internet semakin mengukuhkan keberadaannya ditengah masyarakat sebagi penyedia utama informasi, ditambah lagi dengan boomingnya laptop, yang memiliki fasilitas koneksi internet nirkabel(wifi), maka keberadaan koneksi internet sekarang ini sudah seperti kacang goreng ditengah-tengah pertunjukan wayang kulit.


Jogja, sebagaimana kita ketahui dan kita rasakan bersama, merupakan surga para mahasiswa. Mahasiswa sebagai agen of change ditengah-tengah masyarakat sudah barang tentu membutuhkan arus informasi yang dapat berjalan seiring dengan dinamika kehidupan mereka. Apalagi kalo bukan internet yang diandalkan. Hampir setiap jengkal sudut kota Jogja sudah dapat ditemui warung internet. Belum lagi sekarang adanya laptop dan hotspot area. Banyak tempat berlomba-lomba memberikan fasilitas ini, mulai dari pusat perbelanjaan, coffe shop, sampai angkringan.


Angkringan, secara tidak langsung sudah mengukuhkan keberadaannya sebagai salah satu ikon kota Jogja. Tidak terhitung banyaknya jumlah gerobak-gerobak angkringan yang ada di seputaran kota Jogja. Orang Jogja selama ini dikenal kreatif dan inovatif, dan mungkin karena itulah akhi-akhir ini muncul konsep angkringan internet. Ya, sebuah tempat makan yang berkonsep angkringan dengan menyediakan fasilitas hotspot buat internetan.


Bagi sampeyan semua yang pernah merasakan Joga pasti sepakat dengan saya kalau alah satu kekuatan yang dimiliki angkringan adalah romantika lungguh jegang, nyruput wedang, sambil ngobrol ngalor ngidul diterangi cahaya dari lampu teplok. Semua yang masih serba tradisional dan konvensional itulah yang merekatkan hubungan antar pengunjung angkringan. Sangat lumrah antar dua orang yang baru sekali bertemu di angkringan terus bisa ngobrol ngalor-ngidul layaknya dua sahabat lama. Lalu bagaimana hal ini akan dapat terjaga kalo sentuhan teknologi sudah mulai turut campur kedalam itu semua. Bayangkan kalo nanti orang pergi ke Angkringan karena hanya mencari koneksi internet saja, sementara orang yang sudah menghadapi laptop dan berselancar di dunia maya pastilah menjadi kurang peduli dengan keadaan sekitar.


Menurut saya kok alangkah lebih nikmat, lebih indah, dan lebih romantis, andaikata konsep sebuah angkringan dipertahankan selayaknya angkringan pada awalnya. Tidak perlu memberi sentuhan teknologi apa-apa, toh yang dicari saat orang pergi ke angkringan juga bukan teknologi itu kan?Saya dulu ketika masih kuliah di Jogja sering banget nongkrong di angkringan bareng kawan-kawan saya. Sekarang setelah saya pindah kuliah di kota sebelah, saya masih saja merindukan saat-saat mas Slamet (angkringan belakang gelanggang UGM) menyapa dengan senyum ramahnya diterangi kerlap kerlip cahaya lampu minyak yang diterpa angin.

Jadi mari kita selamatkan angkringan kita, kalo bukan kita siapa lagi, halahhh....

PS : Angkringan kalo di Solo disebut Hik

* saya nyomot gambar di sini dan di sini yang tentusaja tanpa seijin pemiliknya, hehehe...

13 September 2008

Lagi-lagi Award


Dapat award yang beginian lagi saya. Untuk menghormati sodara blogger yang telah mengapresiasi blog GUNEMANKU ini, maka saya posting juga. Mohon maaf saya nggak bisa melempar award ini ke kawan2 blogger yang lain. Semoga blog GUNEMANKU ini dapat tetap bertahan dihati para blogger yang terhormat sekalian. Maturnuwun....

PS : komennya saya tutup aja ya...
12 September 2008 24 comments

Legowo

Legowo yang ini bukan nama akhir dari dubes RI buat PBB, tapi legowo yang saya kamsut disini adalah legowo yang kata sifat. Kayaknya sih itu kata serapan dari bahasa Jawa, tapi gak tau juga ding, wong saya bukan ahli bahasa. Lagi-lagi cuma perkiraan saya, selama ini saya mengartikan legowo sebagai padanan kata dari ikhlas klas klas tanpa embel apa2 dibelakangnya, ya iyalah kalo ikhlas pake embel-embel namanya udah bukan ikhlas lagi, piye to tukang nggunem iki.. Buat memperjelasnya lagi, dalam bahasa jawa ada ungkapan yang berbunyi ikhlas lilo legowo, yang artinya ya kayak yang saya sebutin diatas tadi, ikhlas yang tanpa embel-embel lagi.

Nah sekarang ke pokok permasalahan. Seperti yang sampeyan sudah pada ketahui bahwasanya di Indonesia akhir-akhir ini lagi musim pilkada, baik buat pemilihan gubernur atau bupati, ya to? Yang sangat disayangkan seringkali pesta demokrasi itu harus menyisakan berbagai macam hal norak bin memalukan, kaya perusakan fasilitas umum, tawuran antar massa pendukung, juga bentrok dengan aparat, yang sebab musababnya ya cuma pada gak bisa legowo tadi, alias pada berani bertanding tapi sama sekali gak siap kalah. Padahal anak TK aja tau kalo yang namanya pertandingan itu pasti ada yang menang dan ada yang kalah.

Peristiwa terakhir yang bikin sepet mata saya tiap nonton berita di tipi adalah soal kisruh pilkada di Sumsel. Udah jelas pemenang dari pilkada itu diketahui lewat quick count dan juga lewat perhitungan resmi, e lha kok ini ternyata masih juga pake acara pengerahan massa dari pihak yang kalah, pake ngepung gedung KPU setempat dan bentrok sama aparat lagi, jiann...koplo tenan...
Itu baru salah satu contoh aja, contoh lain misalnya jotos-jotosan yang terjadi beberapa hari yang lalu antara seorang caleg Partai dengan orang yang dia tuduh jadi calo caleg. Bisa kita lihat bareng betapa sudah hilang sama sekali sifat-sifat legowo sebagai bagian dari budaya ketimuran yang dulu diagung-agungkan bangsa Indonesia, kini semua udah berubah jadi budaya barbar (minjem istilahnya si Indra “tukang ronda”). Semua harus diselesaikan dengan demo-demo destruktif, pengerahan massa gak jelas, dan juga adu jotos, duh Gusti negoro opoooo iki..... Lha kalo yang seperti itu sudah membudaya trus bagaimana dengan Pemilu 2009 nanti? Nanti bakalan ada berpuluh-puluh partai politik yang ikut, dan pada akhirnya hanya satu yang keluar sebagai pemenang. Kalo dari semua yang kalah itu tidak bisa legowo dan berbuat norak kayak yang dibahas di atas piye coba? Bisa bener-bener ambruk negara ini, mau hidup dimana nanti anak cucu saya kalo kaya gitu jadinya...

Tapi memang yang namanya ikhlas itu gak seenteng yang kita semua bayangken kok, ngasih pengemis aja masih harus pilah pilih koin yang nilainya terkecil. Mungkin orang baru benar-benar bisa merasa ikhlas pas habis boker aja, sampeyan semua ikhlas dan legowo banget to tiap habis boker? Lha misal habis boker aja sampeyan ngerasa gak ikhlas apa iya mau dibungkus lagi??? Hajinguk njijiki iki suwe-suwe...wes ah...
08 September 2008 21 comments

Gelar dulu ato Kerja Dulu?


Tag berbentuk pertanyaan yang sulit dijawab itu yang sekarang lagi diangkat oleh salah satu perusahaan rokok nasional. Nah apakah sampeyan semua yang sekarang masih menyimpan status sebagai mahasiswa bisa menjawabnya? Kalo ada 2 pilihan di depan muka sampeyan, yang satu kewajiban harus lulus kuliah dan satu lagi tanggung jawab pekerjaan yang selama ini bisa sedikit banyak menyambung hidup sampeyan, mana yang harus sampeyan utamaken? Sementara kalo dua-duanya seiring dan sejalan akan saling gontok-gontokan alias gak bisa akur?Berikut pandangan saya sebagai mahasiswa yang gak lulus-lulus ini, bukan bermaksud untuk menularkan ketidaklulus2an saya ini, namun sekedar buat berbagi saja.

Terhitung semester ini skripsi saya berulang tahun yang pertama, lagi lucu-lucunya kalo orang bilang. Saya memang ada kerjaan sambilan, freelance sih status saya, namun ternyata banyak menyita waktu juga. Lha bagaimana tidak, pundi-pundi rupiah didepan mata membuat saya sulit untuk menolaknya, sementara skripsi yang sudah meraung-raung minta diselesaikan saya bungkam paksa dulu.


Menurut saya, di jaman yang serba sulit ini (hayah...) orang hidup gak bisa cuma mengandalkan nilai bagus dan lulus cepet aja. Yang dibutuhkan buat survive di jaman kolobendu ini adalah lifeskill (gak perlu to saya jelaskan arti lifeskill itu apa?). Namun saya gak memungkiri juga ada sebagian kelompok yang sangat beruntung bisa lulus tepat waktu dengan nilai memuaskan dan langsung nyantol di dunia kerja, namun ya itu tadi, beruntung. Sedangkan bagi sebagian orang yang jarang ditemui dewi keberuntungan, seperti saya, ya kembali harus bekerja keras buat bisa survive, nah bekerja keras tadi salah satunya membutuhkan lifeskill yang mumpuni. Berdasar dari pemikiran busuk itu, saya akhirnya mengasah dan terus mengasah lifeskill saya yang cuma pas-pasan ini biar bisa buat sedikit jaminan hidup di masa depan, ya semacem plan B masa depan saya kelak. Konsekuensinya umur semakin bertambah sementara gelar sarjana belum juga didapat. Apakah itu semua sebanding? Jawabnya besok 5 atau 10 tahun lagi saya kabari sampeyan, hehehe...


Lagi-lagi menurut saya, kuliah itu adalah untuk membentuk pola pikir, bukan untuk jaminan mencari pekerjaan. Kuliah buat saya adalah kewajiban pada orang tua, sedangkan pekerjaan adalah kewajiban buat diri sendiri, jadi mana yang harus diutamakan menurut sampeyan? Di satu sisi saya ingin berbakti pada orang tua, sedangkan disisi yang lain saya ingin bertanggung jawab pada masa depan saya...

* Blog kok isine mung curhat, opoooo ki.........


Ilustrasi gambar nyomot tanpa permisi dari sini

 
;