22 August 2007 5 comments

Pamer Karya #3


Lagi sibuk ngurusin masalah kampus, jadi belum sempet nulis lagi...padahal banyak banget yang pengen ditulis, jadi biar blog saya gak bosenin orang yang berkunjung saya posting lagi salah satu karya saya (yang masih bisa terselamatkan dari jebolnya harddisk saya tentu saja).


Masih juga bertemakan human interest, entah kenapa menurut saya segala kegiatan manusia sangatlah menarik untuk diwujudkan dalam karya foto. Foto yang ini salah satu karya pas saya lagi hot-hotnya hunting foto, sekitar 2-3 tahun yang lalu kayaknya. Saya ambil di stasiun Lempuyangan Jogja. Selamat menikmati, dan jangan lupa kritikannya...salam.
15 August 2007 2 comments

Pamer Karya #2


Masih dalam rangka memenuhi hasrat berpameran saya, ini saya upload lagi salah satu karya saya. Salah satu file foto yang bisa terselamatkan karena belum saya simpan di harddisk saya yang terbakar (baca postingan saya sebelum ini). Masih dari lokasi yang sama yaitu Keraton Surakarta, tapi yang satu ini dari stok photo acara gerebeg. Sebagai mahasiswa yang sementara menetap di Solo, saya merasa perlu untuk mengenal sedikit tentang budaya tempat yang saya tinggali sementara ini. Pas ada acara gerebeg maulud kemaren saya menyempatkan hunting foto, meskipun harus berangkat sendiri saya tetep aja pede jeprat jepret bareng fotografer lokal. Masih bukan karya terbaik saya, menurut saya. Entah kenapa saya selalu gak puas dengan hasil bidikan saya. Selalu saja saya merasa bisa mendapat gambar yang lebih baik setelah melihat foto hasil hunting saya sendiri. Selamat menikmati dan mohon masukannya.
13 August 2007 4 comments

Storage Media terbaik ???

Saya punya beberapa pengalaman gak menyenangkan berkaitan dengan alat penyimpan data digital ini. Belum lama ini, flash disk saya tiba-tiba mati tanpa menunjukkan gejala-gejala kematian terlebih dahulu, saya pun tidak mendapat firasat apa-apa menjelang kematiannya (halah...).

Beberapa bulan sebelumnya malah lebih parah lagi, harddisk komputer saya juga koit. Semua data penting ikut terkubur bersamanya (halahh lagi...). Terakhir saya denger ada servisan komputer yang khusus bisa menyelamatkan data-data pada harddisk rusak/mati. Secercah harapan pun muncul kembali. Dengan harapan mendapatkan kembali data-data dan karya foto saya yang hilang, segera saya ambil bangkai harddisk saya dari tempatnya diotopsi. Semoga yang dikatakan di iklan itu benar. Saya sangat kehilangan data-data penting di dalam harddisk saya itu, yang gobloknya tidak ada satupun yang saya backup. Dari mulai tugas-tugas kuliah sampai karya-karya foto saya semuanya ada di situ. Kini meski sudah punya harddisk baru yang kapasitasnya 2 kali harddisk lama saya, saya masih sering merasa kehilangan harddisk lama saya, belum ada yang mampu menggantikannya di hatiku, apa-apaan sih ini.....hahaha....

Kembali ke masalah storage media. Sejak awal ada Cakram Digital atau CD, saya sudah menaruh harapan besar pada benda satu ini. Tapi ternyata juga tidak bisa di andalkan. Mudah berjamur dan tergores membuat CD ini gak sempurna lagi waktu mau di puter.
Kini saya udah kehilangan asa akan storage media yang aman. Coba saya sebutkan beberapa jenis storage media yang pernah mengecewaan saya, kalau ada yang terlewat tolong ingatkan saya, saya pernah dikecewakan oleh disket, CD, Flashdisk, Harddisk, MMC.

Saya menunggu sebuah saran akan sebuah media penyimpanan digital yang teraman dan tahan lama, seumur hidup kalau bisa.
09 August 2007 6 comments

1+1 = 1






















Menyatukan isi dua kepala ternyata emang gak mudah. Beberapa hari ini, saya dan kawan saya sedang mempersiapkan sebuah iklan layanan masyarakat untuk sebuah lomba iklan cetak. Sesuai basic kami yaitu fotografi, maka telah disepakati sejak awal bahwa dalam iklan itu harus ada fotonya. Maka kamipun meluangkan waktu untuk eksekusi tahap pertama, alias melakukan pemotretan. Dengan seorang model dadakan dan kacangan (hahaha), serta pinjem kamera dari seorang teman fotografer yang udah diem dikasih upah 2 batang rokok dji sam soe, kami pun menyerbu lokasi pemotretan yang sesuai dengan konsep kami yaitu stasiun Lempuyangan Yogyakarta, komplit dengan aksesori berupa tas2 gede yang kosong. Setelah jeprat-jepret dan memperoleh beberapa gambar yang sekiranya menurut kami cukup, kami pun pulang ke kos.

Malam harinya kami nglembur menuangkan segala ide dan gagasan yang ada di kepala kami. Ternyata gak mudah. Saling beda pendapat yang dikarenakan beda selera selalu saja mengganggu proses kreatif, selain perut yang keroncongan tentunya. Akhirnya malem yang panjang itu kami menghasilkan…nothing, alias gak menghasilkan apapun, hahaha….capek deh….

Hari selanjutnya kami melanjutkan proses kreatif kami, hasilnya..lumayanlah…sebuah konsep dan layout secara kasar sudah kami dapatkan, tinggal finishing aja. Kemudian hari ketiga kami bertekad harus menyelesaikan desain iklan kami, ya iya lah..wong paling lambat di kumpul besok kok… Setelah utak atik akhirnya jadi juga beberapa desain, ini juga jadi masalah, kami bingung memutuskan mana yang harus dipakai…masing-masing dari kami mempertahankan satu desain kesukaan kami dengan berbagai alasan. Setelah mentok, akhirnya kami putuskan voting aja. Kami minta anak kos untuk memilih di antara dua desain pilihan kami. Damn…ternyata pilihan kawan saya itu dapat suara lebih banyak, yah..akhirnya saya ikut juga ngasih finishing touch pada desain yang itu, toh itu juga hasil bikinan kami berdua. Saya pribadi gak terlalu berharap menang, hanya sekedar lucu-lucuan aja sekaligus menyalurkan kreatifitas kami berdua di jalan yang benar.

Les, biarpun gak menang, setidaknya kita bisa berkarya bersama lagi. Udah lama gak berkarya bareng dirimu. By the way nih, secara(???!!!) mahasiswa hukum, editan fotomu not bad juga, hahahaha….thnks buat Kang Otong dan Amry Ontorejo












Coba sampeyan tebak mana yang akhirnya kami kirim...












05 August 2007 7 comments

I love My Family




Satu lagi pelajaran hidup berharga dari orang tua saya, lebih persisnya Ibu saya. Beberapa waktu yang lalu ketika saya menerima bayaran sebagai freelancer, saya memberikan slip gaji saya pada Ibu saya. Terbersit di wajah ibu dan bapak saya sebuah kebanggaan, bahwa anak bungsunya yang bandel ini bisa berbuat sesuatu yang positif juga. Sebenarnya sih saya sudah lama jadi freelancer(cuma saya gak pernah bilang aja ma orang tua), saya berusaha nyari tambahan uang saku dari kebisaan saya memotret, yah lumayanlah buat seneng-seneng..tapi jumlah yang saya terima dari motret blom pernah mencapai sebesar yang saya ikuti paling akhir ini.

Kembali ke cerita, malem harinya pas ngumpul di depan TV tiba2 Ibu saya menyodorkan slip gaji saya itu kepada saya. Di kertas kuning itu udah ada coret-coretan ballpoint. Ternyata Ibu saya sudah menghitungkan berapa saya harus men-zakati penghasilan saya itu. Hampir tak pernah terlintas sebelumnya di kepala saya untuk melakukan hal seperti itu.

Sambil begitu ibu saya berujar pada saya bahwa 2,5% dari rezeki yang diberikan Gusti Allah kepada kita adalah milik orang lain yang tidak mampu. Bagai tersiram air es saja perasaan saya saat itu, saya langsung dengan ikhlas mengeluarkan sejumlah yang tertulis di slip gaji saya sesuai dengan perhitungan yang telah ibu saya lakukan. Ada lagi yang tidak saya ketahui sebelumnya, bahwa ternyata setiap bapak saya gajian juga sudah di potong 2,5% tadi. Uang yang terkumpul dari potongan-potongan tadi diberikan pada tetangga atau sodara yang kurang mampu dalam berbagai wujud(gak selalu berujud uang). Wow saya bersyukur sekali hidup ditengah keluarga yang mulia. Meskipun tidak sekaya keluarga Cendana dan tidak sesempurna keluarga Cemara, saya sangat bersyukur sekali.

Ada lagi pesan dari Ibu saya ; orang hidup itu ibarat orang berjalan. Saat berjalan jika kita selalu mendongak ke atas, maka suatu saat kita pasti akan tersandung dan jatuh. Jadi sesukses apapun kita, kita harus selalu tetap melihat orang lain yang lebih kurang beruntung daripada kita. Kalo kita selalu melihat orang lain yang lebih sukses dari kita, maka akan timbul sifat iri dan sifat iri itu suatu saat akan menghancurkan kita.
O iya, saya mau ngucapin selamat bergabung buat Rudi Anggoro Samudro, bulan Februari yang lalu dia resmi masuk jadi anggota keluarga Mawardi. Semoga cepat diberi momongan, yang sabar ya ma mbakku, dia paling cerewet soalnya..hahaha...
03 August 2007 9 comments

SARJANA, so what??!!!

Tadi pagi (kalo jam 10 masih bisa dibilang pagi) pas bangun tidur di HP saya ada 3 buah SMS masuk. Dari pacar saya, dari teman saya yang lagi ada di Aceh, dan satu lagi dari sodara sepupu saya. SMS dari sepupu saya itu isinya nanyain cara registrasi di Universitas tempat saya kuliah sekarang, usut punya usut ternyata adik istrinya sepupu saya itu keterima di Universitas yang sama dengan saya. Yang menarik dari SMS sepupu saya itu, dia bukannya nanyain kapan harus registrasi tapi malah nanyain berapa biaya per sks (sejauh ini ditempat saya masih gratis). Ada lagi cerita pas saya ketemu adik kelas saya dulu SMA, dia udah lulus D3 dan mau melanjutkan ke S1. Pilihan pertamanya terpaksa dia singkirkan, sebuah fakultas favorit di UGM. Katanya biaya kuliah di sana hampir sama dengan biaya masuk polisi ( jadi polisi harus bayar to?pantes…) yang berpuluh2 juta itu, kata dia mending jadi polisi aja udah mesti balik modal (jadi kaya obrolan di pasar). Disini dapat saya simpulkan bahwa ternyata pendidikan sekarang menjadi salah satu momok baru bagi masyarakat Indonesia yang mungkin efek kengerian yang ditimbulkannya sebanding dengan wabah flu burung.

Masih tentang mahalnya biaya kuliah, kemaren ada teman saya yang maen ke kos saya. Sekarang dia putus kuliah karena gak punya biaya, terdengar biasa aja, ya biasa aja karena saking seringnya kita denger alasan seperti itu (putus sekolah karena gak ada biaya). Selama ini memiliki gelar Sarjana masih dapat mendongkrak status sosial kita dalam masyarakat, namun sudah bukan lagi jaminan untuk dapat meningkatkan taraf hidup. Banyak Sarjana yang tetep aja jadi pengangguran meski udah bertahun-tahun lulus. Herannya lagi, melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah untuk meraih gelar sarjana tetep jadi pilihan utama selulus dari bangku SMA. Bukannya itu suatu hal yang mubazir? Buang2 duit banyak yang belom jelas besok bakal bisa balik modal apa gak, sama aja seperti investasi yang asal2an kan, gambling gitu deh…
Sebuah rumus yang mengatakan bahwa gelar tinggi = pekerjaan yang layak = kenaikan status = peningkatan kesejahteraan hidup, tampaknya harus dikaji ulang.

Berarti yang sedang saya jalani sekarang juga gambling dong.....
Buat mahasiswa baru yang baru aja di terima kuliah, jangan seneng dulu, perjalanan masih sangat sangat panjang...
 
;