22 September 2008 38 comments

The next 2 about me

Dapet PR berantai dari http://www.mascayo.com/ . Di situ disebutkan kalo yang ketiban pulung PR berantai ini harus menyebutkan 10 fakta tentang dirinya. Saya jadi inget dulu sempet ada PR semacem ini, dan saya juga udah kebagian, yang bikin beda cuma ini harus nyebutin 10 fakta, sedangkan yang dulu cuma suruh nyebutin 8 aja. Sebaiknya sampeyan (kalo tertarik) monggo dilirik lagi postingan saya yang dulu berjudul Me in 8, di situ saya udah membongkar fakta-fakta(yang sebagian memalukan) tentang diri saya.
Nah berhubung itu udah ada delapan, maka untuk menggenapinya saya tambahin dua lagi disini ;

Fakta no 9 :
Udah ada kemajuan yang signifikan dalam hubungan saya dengan perempuan saya ini. Boleh dibilang one step closer to next step-lah, jadi sekalian saya minta doa sampeyan semua, semoga kami diberi kelancaran dan kemudahan dalam merajut masa depan, hayaahh..opo to..

Fakta no 10 :
Sepatu converse classic yang dulu saya bangga2in sekarang udah gak ada, hiks…Sepatu itu dibuang bapak saya ke tempat sampah pas saya gak ada di rumah, disangkanya itu udah gak saya pake karena udah keliatan buluk banget.

Sah ya sodara-sodara, itu udah komplit 10 fakta tentang saya. Dan seperti kata penutup dipostingan saya tentang hal ini sebelumya, with all my respect saya gak akan meneruskan PR ini kepada siapapun. Makasih udah mengakui keberadaan blog ini, salam hangat selalu buat sampeyan semua.
5 comments

The Next Award

Blog abal-abal ini menuai award lagi. Kali ini yang berbaik hati berbagi award adalah kawan yang lagi bermukim di negeri seberang Bayu Aditya dengan blognya yang penuh tips keren tentang blogging dan juga dari Mbak Vina yang diblognya sering ada tips-tips menarik tentang fotografi, thanks ya Bay, mbak..

17 September 2008 42 comments

Tragedi Kemanusiaan

Nggak tau kenapa Indonesia semakin sering menjadi langganan tragedi kemanusiaan. Belum kering tanah kuburan para korban miras di Jawa barat (kalo yang ini sih sebodo amat), kini tanah Indonesia kembali harus digali untuk menguburkan korban pembagian zakat mal di Jawa Timur. Berawal dari niat mulia dari seorang yang merasa berkewajiban untuk berbagi kepada sesama, namun eksekusinya tidak direncanakan dengan matang sehingga harus menyisakan kepedihan dan air mata.

Tidak berlebihan kiranya jika peristiwa yang menelan korban jiwa sebanyak 21 orang di Jawa Timur tersebut dimasukkan dalam tragedi kemanusiaan. Desakan ekonomi yang menghimpit, serta beban hidup yang semakin berat di Indonesia membuat ribuan orang rela untuk berdesakan demi memperoleh uang 30ribu rupiah saja. Polisi sudah menetapkan nama tersangka peristiwa di Pasuruan tersebut. Namun apakah bijak jika mencari kambing hitam dari peristiwa itu? Sementara tujuan awal dari acara tersebut sungguh sangat mulia.

Ada dua poin penting yang dapat kita semua lihat dari peristiwa mengenaskan tersebut. Pertama tentu saja faktor kemiskinan yang masih menjerat sebagian besar penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan belum berhasilnya pembangunan di Indonesia. Andaikata pembangunan di Indonesia telah dapat dilakukan dengan merata dan seimbang, niscaya keadaan penduduk tidak akan sebegitu nelangsanya. Namun bukannya saya menuduh pemerintah sama sekali tidak berbuat apa-apa untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Indonesia, mungkin memang belum samapi ke situ saja sasaran pembangunan di Indonesia sekarang.

Sedangkan poin yang kedua adalah bisa kita lihat betapa kepercayaan terhadap lembaga-lembaga pemerintah masih sangat tipis. Bisa saja sebenarnya penyaluran zakat tersebut melalui lembaga yang telah ditentukan, namun mungkin para muzzaki(pemberi zakat) masih trauma dengan keadaan birokrasi Indonesia yang dipenuhi dengan tikus-tikus pengerat, jadinya ya mending ditangani sendiri saja daripada malah tidak tepat sasaran, kali aja begitu yang terbersit di benak Muzakki tersebut. Pemerintah sekarang lagi gencar-gencarnya membenahi birokrasi Indonesia, semoga saja 10 atau 20 tahun ke depan Sudah bisa dilihat hasilnya dan masyarakat bisa semakin makmur. Itu juga kalo nggak keduluan malaikat meniup sangkakala tanda akhir dunia.

Saya pribadi mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa di Pasuruan tersebut, semoga semua bisa mengambil hikmah dari tragedi kemanusiaan itu.

* Maap guneman kali ini agak serius, topik yang dibahas agak kurang pantes kalo disajikan pake kebanyakan guyonan.
3 comments

Gado-gado M2M


Gado-gado adalah makanan lezat yang di dalamnya ada berbagai bahan makanan dan sayuran, yang mana ke semua bahan tersebut di campur jadi satu kemudian ditambah bumbu yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah perpaduan rasa yang cukup menarik untuk dinikmati. Saya bukan mau nggunem tentang gado-gado, tapi yang pengen saya sajikan disini buat sampeyan semua adalah sebuah blog yang mirip gado-gado. Saya nemuin blog ini udah cukup lama, namun kenal dengan pemiliknya memang baru-baru saja. Nah, di Blog M2M ini sampeyan bisa nemuin bermacam-macam sajian, jadi ya tidak berlebihan kalo saya ibaratkan dengan gado-gado.


Saya sendiri sampe sekarang juga gak paham apa singkatan dari M2M, apakah ada hubungannya dengan duo penyanyi cewek londo itu ato gak, hmm..sebaiknya sampeyan tanyakan langsung ke pemilik blog yang mengaku bernama Atmo ini. Di blog yang dominan warna biru dan putih ini, sampeyan bisa menemukan label-label artikel yang menarik seperti ; artis, cerita, dongeng (bedane ro cerita opo kang??), tips, business, uneg2, humor, sport, dan masih banyak lagi. Sayangnya saya juga masih tidak menemukan link donlotan Miyabi full atau Nana Chunk di sini, hahahaha...


Yo wes lah daripada saya panjang lebar, mending sampeyan ikuti link yang ada di guneman ini dan silahkan menikmati gado-gado ala Kang Panji Atmo (masih sodaraan sama Panji Millenium dan Panji Tengkorak kayaknya).

15 September 2008 28 comments

SAVE our ANGKRINGAN

Meski tengah ngangsu kawruh di kotanya Pak Jokowi(Solo), namun jiwa saya masih wong Jogja tulen. Untuk itulah saya membikin postingan tentang Jogja ini. Tidak bisa dipungkiri dan dihindari kalo jaman semakin maju, teknologi berkembang pesat, dan arus informasi mengalir deras bak air kencing yang disiram di kloset. Dunia internet semakin mengukuhkan keberadaannya ditengah masyarakat sebagi penyedia utama informasi, ditambah lagi dengan boomingnya laptop, yang memiliki fasilitas koneksi internet nirkabel(wifi), maka keberadaan koneksi internet sekarang ini sudah seperti kacang goreng ditengah-tengah pertunjukan wayang kulit.


Jogja, sebagaimana kita ketahui dan kita rasakan bersama, merupakan surga para mahasiswa. Mahasiswa sebagai agen of change ditengah-tengah masyarakat sudah barang tentu membutuhkan arus informasi yang dapat berjalan seiring dengan dinamika kehidupan mereka. Apalagi kalo bukan internet yang diandalkan. Hampir setiap jengkal sudut kota Jogja sudah dapat ditemui warung internet. Belum lagi sekarang adanya laptop dan hotspot area. Banyak tempat berlomba-lomba memberikan fasilitas ini, mulai dari pusat perbelanjaan, coffe shop, sampai angkringan.


Angkringan, secara tidak langsung sudah mengukuhkan keberadaannya sebagai salah satu ikon kota Jogja. Tidak terhitung banyaknya jumlah gerobak-gerobak angkringan yang ada di seputaran kota Jogja. Orang Jogja selama ini dikenal kreatif dan inovatif, dan mungkin karena itulah akhi-akhir ini muncul konsep angkringan internet. Ya, sebuah tempat makan yang berkonsep angkringan dengan menyediakan fasilitas hotspot buat internetan.


Bagi sampeyan semua yang pernah merasakan Joga pasti sepakat dengan saya kalau alah satu kekuatan yang dimiliki angkringan adalah romantika lungguh jegang, nyruput wedang, sambil ngobrol ngalor ngidul diterangi cahaya dari lampu teplok. Semua yang masih serba tradisional dan konvensional itulah yang merekatkan hubungan antar pengunjung angkringan. Sangat lumrah antar dua orang yang baru sekali bertemu di angkringan terus bisa ngobrol ngalor-ngidul layaknya dua sahabat lama. Lalu bagaimana hal ini akan dapat terjaga kalo sentuhan teknologi sudah mulai turut campur kedalam itu semua. Bayangkan kalo nanti orang pergi ke Angkringan karena hanya mencari koneksi internet saja, sementara orang yang sudah menghadapi laptop dan berselancar di dunia maya pastilah menjadi kurang peduli dengan keadaan sekitar.


Menurut saya kok alangkah lebih nikmat, lebih indah, dan lebih romantis, andaikata konsep sebuah angkringan dipertahankan selayaknya angkringan pada awalnya. Tidak perlu memberi sentuhan teknologi apa-apa, toh yang dicari saat orang pergi ke angkringan juga bukan teknologi itu kan?Saya dulu ketika masih kuliah di Jogja sering banget nongkrong di angkringan bareng kawan-kawan saya. Sekarang setelah saya pindah kuliah di kota sebelah, saya masih saja merindukan saat-saat mas Slamet (angkringan belakang gelanggang UGM) menyapa dengan senyum ramahnya diterangi kerlap kerlip cahaya lampu minyak yang diterpa angin.

Jadi mari kita selamatkan angkringan kita, kalo bukan kita siapa lagi, halahhh....

PS : Angkringan kalo di Solo disebut Hik

* saya nyomot gambar di sini dan di sini yang tentusaja tanpa seijin pemiliknya, hehehe...

13 September 2008

Lagi-lagi Award


Dapat award yang beginian lagi saya. Untuk menghormati sodara blogger yang telah mengapresiasi blog GUNEMANKU ini, maka saya posting juga. Mohon maaf saya nggak bisa melempar award ini ke kawan2 blogger yang lain. Semoga blog GUNEMANKU ini dapat tetap bertahan dihati para blogger yang terhormat sekalian. Maturnuwun....

PS : komennya saya tutup aja ya...
12 September 2008 24 comments

Legowo

Legowo yang ini bukan nama akhir dari dubes RI buat PBB, tapi legowo yang saya kamsut disini adalah legowo yang kata sifat. Kayaknya sih itu kata serapan dari bahasa Jawa, tapi gak tau juga ding, wong saya bukan ahli bahasa. Lagi-lagi cuma perkiraan saya, selama ini saya mengartikan legowo sebagai padanan kata dari ikhlas klas klas tanpa embel apa2 dibelakangnya, ya iyalah kalo ikhlas pake embel-embel namanya udah bukan ikhlas lagi, piye to tukang nggunem iki.. Buat memperjelasnya lagi, dalam bahasa jawa ada ungkapan yang berbunyi ikhlas lilo legowo, yang artinya ya kayak yang saya sebutin diatas tadi, ikhlas yang tanpa embel-embel lagi.

Nah sekarang ke pokok permasalahan. Seperti yang sampeyan sudah pada ketahui bahwasanya di Indonesia akhir-akhir ini lagi musim pilkada, baik buat pemilihan gubernur atau bupati, ya to? Yang sangat disayangkan seringkali pesta demokrasi itu harus menyisakan berbagai macam hal norak bin memalukan, kaya perusakan fasilitas umum, tawuran antar massa pendukung, juga bentrok dengan aparat, yang sebab musababnya ya cuma pada gak bisa legowo tadi, alias pada berani bertanding tapi sama sekali gak siap kalah. Padahal anak TK aja tau kalo yang namanya pertandingan itu pasti ada yang menang dan ada yang kalah.

Peristiwa terakhir yang bikin sepet mata saya tiap nonton berita di tipi adalah soal kisruh pilkada di Sumsel. Udah jelas pemenang dari pilkada itu diketahui lewat quick count dan juga lewat perhitungan resmi, e lha kok ini ternyata masih juga pake acara pengerahan massa dari pihak yang kalah, pake ngepung gedung KPU setempat dan bentrok sama aparat lagi, jiann...koplo tenan...
Itu baru salah satu contoh aja, contoh lain misalnya jotos-jotosan yang terjadi beberapa hari yang lalu antara seorang caleg Partai dengan orang yang dia tuduh jadi calo caleg. Bisa kita lihat bareng betapa sudah hilang sama sekali sifat-sifat legowo sebagai bagian dari budaya ketimuran yang dulu diagung-agungkan bangsa Indonesia, kini semua udah berubah jadi budaya barbar (minjem istilahnya si Indra “tukang ronda”). Semua harus diselesaikan dengan demo-demo destruktif, pengerahan massa gak jelas, dan juga adu jotos, duh Gusti negoro opoooo iki..... Lha kalo yang seperti itu sudah membudaya trus bagaimana dengan Pemilu 2009 nanti? Nanti bakalan ada berpuluh-puluh partai politik yang ikut, dan pada akhirnya hanya satu yang keluar sebagai pemenang. Kalo dari semua yang kalah itu tidak bisa legowo dan berbuat norak kayak yang dibahas di atas piye coba? Bisa bener-bener ambruk negara ini, mau hidup dimana nanti anak cucu saya kalo kaya gitu jadinya...

Tapi memang yang namanya ikhlas itu gak seenteng yang kita semua bayangken kok, ngasih pengemis aja masih harus pilah pilih koin yang nilainya terkecil. Mungkin orang baru benar-benar bisa merasa ikhlas pas habis boker aja, sampeyan semua ikhlas dan legowo banget to tiap habis boker? Lha misal habis boker aja sampeyan ngerasa gak ikhlas apa iya mau dibungkus lagi??? Hajinguk njijiki iki suwe-suwe...wes ah...
08 September 2008 21 comments

Gelar dulu ato Kerja Dulu?


Tag berbentuk pertanyaan yang sulit dijawab itu yang sekarang lagi diangkat oleh salah satu perusahaan rokok nasional. Nah apakah sampeyan semua yang sekarang masih menyimpan status sebagai mahasiswa bisa menjawabnya? Kalo ada 2 pilihan di depan muka sampeyan, yang satu kewajiban harus lulus kuliah dan satu lagi tanggung jawab pekerjaan yang selama ini bisa sedikit banyak menyambung hidup sampeyan, mana yang harus sampeyan utamaken? Sementara kalo dua-duanya seiring dan sejalan akan saling gontok-gontokan alias gak bisa akur?Berikut pandangan saya sebagai mahasiswa yang gak lulus-lulus ini, bukan bermaksud untuk menularkan ketidaklulus2an saya ini, namun sekedar buat berbagi saja.

Terhitung semester ini skripsi saya berulang tahun yang pertama, lagi lucu-lucunya kalo orang bilang. Saya memang ada kerjaan sambilan, freelance sih status saya, namun ternyata banyak menyita waktu juga. Lha bagaimana tidak, pundi-pundi rupiah didepan mata membuat saya sulit untuk menolaknya, sementara skripsi yang sudah meraung-raung minta diselesaikan saya bungkam paksa dulu.


Menurut saya, di jaman yang serba sulit ini (hayah...) orang hidup gak bisa cuma mengandalkan nilai bagus dan lulus cepet aja. Yang dibutuhkan buat survive di jaman kolobendu ini adalah lifeskill (gak perlu to saya jelaskan arti lifeskill itu apa?). Namun saya gak memungkiri juga ada sebagian kelompok yang sangat beruntung bisa lulus tepat waktu dengan nilai memuaskan dan langsung nyantol di dunia kerja, namun ya itu tadi, beruntung. Sedangkan bagi sebagian orang yang jarang ditemui dewi keberuntungan, seperti saya, ya kembali harus bekerja keras buat bisa survive, nah bekerja keras tadi salah satunya membutuhkan lifeskill yang mumpuni. Berdasar dari pemikiran busuk itu, saya akhirnya mengasah dan terus mengasah lifeskill saya yang cuma pas-pasan ini biar bisa buat sedikit jaminan hidup di masa depan, ya semacem plan B masa depan saya kelak. Konsekuensinya umur semakin bertambah sementara gelar sarjana belum juga didapat. Apakah itu semua sebanding? Jawabnya besok 5 atau 10 tahun lagi saya kabari sampeyan, hehehe...


Lagi-lagi menurut saya, kuliah itu adalah untuk membentuk pola pikir, bukan untuk jaminan mencari pekerjaan. Kuliah buat saya adalah kewajiban pada orang tua, sedangkan pekerjaan adalah kewajiban buat diri sendiri, jadi mana yang harus diutamakan menurut sampeyan? Di satu sisi saya ingin berbakti pada orang tua, sedangkan disisi yang lain saya ingin bertanggung jawab pada masa depan saya...

* Blog kok isine mung curhat, opoooo ki.........


Ilustrasi gambar nyomot tanpa permisi dari sini

7 comments

Manjakan Mata di Ardyanstyle.com

Kalo sampeyan adalah sebangsa orang-orang yang selalu haus dengan design-design visual yang asik-asik, gak ada salahnya sampeyan melirik sebentar blog yang satu ini buat memuaskan dahaga sampeyan, sebentar aja lho jangan lama-lama...hahaha....

Serunya lagi, di blognya si kampret ini sampeyan bisa menemukan apapun yang berkaitan dengan design, mulai dari web design, game design, news design, logo design, tips bagi designer graphic, vector artwork, and many more. Cuma kalo sampeyan itu fashion designer ya mungkin bukan hal yang bijak kalo sampeyan buka blog ini, karena sampe saat ini saya blom pernah menemui design fashion di blog ini, hahaha...Sekedar informasi aja, saya kalo lagi sepet liat tampilan blog saya yang monoton itu kadang-kadang juga menyempatkan diri melirik konten-konten anyar di blog Ardyanstyle.com ini.


Kadang di blog sederhana namun bersahaja ini (hajinguk kowe kudu bayar aku larang kang!!!) sering juga ditemuin link-link donlotan yang asik berkaitan dengan grafis, tapi jangan pernah mencari link donlotan film Miyabi atau Nana Chunk terbaru, karena sampeyan akan sama kecewanya dengan saya...huehehehehe....


Jadi rajin-rajinlah sampeyan blogwalking ke blog Ardyanstyle.com ini biar gak ketinggalan update-update terbarunya. Jangan sekali-kali sampeyan menanyakan pada saya kenapa saya nggunem tentang ini, karena sesungguhnya saya lagi khilaf...huahahahaha.....

02 September 2008 22 comments

Re-installing our Soul

Bulan Ramadhan telah datang menyapa kita semua. Bulan yang suci bagi umat Islam, bulan yang katanya penuh berkah, rahmat, dan ampunan, bulan dimana kita diberi kesempatan seluas-luasnya buat berdoa dan sekaligus memohon ampunan atas dosa-dosa kita setahun yang lalu. Namun bukan berarti di bulan-bulan biasa selain Ramadhan Gusti Alloh libur dalam mendengarkan doa kita lho sodara-sodara, cuma kalo di bulan Ramadhan ini chemistry-nya lebih dapet gitu lho, hayaahhh..opo to....

Ibarat harddisk komputer, jiwa kita sudah dijejali bermacam-macam data dan program dalam setahun ini. Ada data yang bermanfaat, namun banyak pula data yang gak berguna. Juga dapat dipastikan dalam data-data dan program yang masuk ke jiwa kita ada yang mengandung virus yang dapat mengganggu kinerja, atau bahkan merusak jiwa kita itu sendiri. Kita sholat 5 waktu sehari, berdoa setiap habis sholat, itu ibaratnya kita menjalankan program antivirus buat jiwa kita, namun pasti masih tetep ada juga virus yang lolos kan? Nah di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini kita diberi kesempatan seluas-luasnya buat menginstal ulang jiwa kita, menghapus semua dosa-dosa, mengembalikan kesucian jiwa kita dan mengisinya dengan hal-hal yang baru dalam setahun ke depan.

Dengan sepenuh hati saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya, sekiranya dalam berhubungan di dunia blog ini telah berbuat sesuatu yang mungkin tidak berkenan di hati para blogger yang terhormat sekalian.Mari kita jalani ibadah puasa ini dengan sepenuh hati agar mendapatkan berkah dan ampunan sekaligus mensucikan kembali jiwa-jiwa kita. Selamat menunaikan ibadah puasa.
 
;