29 December 2008 55 comments

Kopdar Akhir Tahun feat Ranjang yang Ternoda


Tak dinyana tak diduga tim survey dari TPC untuk perhelatan ziarah wali blogger mampir ke kota Solo. Keseriusan acara ziarah wali blogger ini ditandai dengan dikirimnya dua utusan yang juga tidak main-main, tersebutlah Gajah Pesing dan Anang yang mengemban tugas mensurvey tempat-tempat yang akan disinggahi pada acara ziarah wali blogger nanti.

Senin sore (29/12) kedua utusan ini merapat ke kota Solo setelah sebelumnya melanglang buana sampai ke puncak gunung kelir yang konon kabarnya surga benwit itu. Berhubung anak-anak blogger Bengawan lainnya banyak yang memiliki kesibukan, akhirnya dua cecunguk nganggur ini dan ini yang jadi wakil buat menyambut kedua utusan agung tadi. Pisuhan-pisuhan yang selama ini hanya terlontar lewat chatting dan blog akhirnya bisa dituntaskan langsung lewat pertemuan sore itu di terminal Tirtonadi Solo. Acara bertukar pisuhan dilanjutkan dengan makan sore bareng masih diseputar terminal Tirtonadi (lebih tepatnya menemani dua utusan tadi makan, lha wong yang makan hanya mereka berdua kok..). Melihat betapa lahapnya kedua utusan ini menghabisi hidangan dipiring, sempat terlintas dibenak saya kapan ya terakhir mereka melihat nasi...melas men...hahaha


# udah lama mereka gak lihat nasi kayaknya...#

Sambil menunggu Blontank Poer si tetua blogger Bengawan hadir, empat jejaka kapiran ini menghabiskan matahari di Taman depan Terminal tirtonadi. Tentu saja nggak afdol dolan ke solo kalo belum bertemu blogger perempuan penuh kontroversi, si Ngatini. Dengan senang hati ibu 2 anak ini langsung menghampiri pas dikasih tau kalo ada fans-fansnya dari jauh yang ingin menyapa. Betapa sumringahnya kedua utusan cabul dari negeri seberang ini begitu bertemu dengan Ngatini, acara foto bersama dan berbagi tanda tangan tentu saja tidak dilewatkan.

# 4 jejaka kapiran #


# akhirnya bertemu sang idola #

Persinggahan selanjutnya adalah melakoni salah satu budaya Solo, apalagi kalo bukan wedangan. Sangat terasa sekali kehangatan dan keakraban yang terjalin antara manusia-manusia yang bahkan baru bertemu sekali ini. Blontank Poer sekali lagi menunjukkan kelasnya sebagai blogger gaek yang pantas disegani, dari mulut rentanya (hehehe) mengalir dengan lancar ide-ide brilian, visioner, logis, dan sangat menantang. Sebuah pemikiran yang indah, unik, dan menggemaskan tentang PESTA BLOGGER 2009 yang akan di usung ke kota Solo pun terlontar seiring asap kretek jisamsu yang tak henti-henti mengepul dari mulut tuanya. Siapkah kalian hai kawan-kawan blogger Bengawan menjawab tantangan ini??

# Mr. Blontank yang cool dan Gajah Pesing dengan pose kemayunya #


# menuntaskan hasrat #

Terakhir berlabuh adalah di belahan kota Solo sebelah utara, lebih tepatnya di belakang PMI Solo. Ndalem Panjoelldiningratan menjadi persinggahan terakhir kedua utusan tadi selama di kota Solo. Suguhan leptop dan koneksi alakadarnya cukup untuk mengobati lelah selama perjalanan jauh mereka. Akhirnya, hasrat itupun tidak tertahan. Lihatlah kedua insan ini sedang berasikmasyuk menyuarakan dengkuran masing-masing diranjang. Yah, saya harus mengikhlaskan ranjang saya ternoda oleh dua insan tadi, hal itu tidak seberapa dibanding jalinan persahabatan antara kami pada khususnya, dan kedua komunitas blogger (TPC dan blogger Bengawan) pada umumnya. Sampe jumpa lagi kawan...
21 December 2008 35 comments

Idealis dan Pelacur

Saya yakin banget setiap orang pasti memiliki idealismenya sendiri-sendiri. Entah dalam hal apa namun orang pasti memiliki sesuatu yang akan dia perjuangkan sepenuh hati, setidaknya pada masa mudanya. Seperti blogger ndolo ini misalnya, dia tetep memperjuangkan jodoh dari etnis cina, cantik, muslim, dan berprofesi sebagai dokter pula, harap dimaklumi karena dirumahnya memang tidak ada kaca, hahahaha......

Sejauh mana sesorang akan mempertahankan idealisme mereka? Apakah akan tetep idealis ketika hidup di jaman serba susah seperti sekarang? Seseorang yang idealis mau tidak mau harus menanggung semua resiko dari idealisme mereka itu. Contoh gampangnya idealis masalah pekerjaan. Ada seorang kawan lama saya yang sampe sekarang masih menganggur, bukan karena dia bodoh, bebal, atau apalah, dia sebenarnya sangat berpotensi, hasil fotonya bagus-bagus, pemikirannya luas, pergaulan gak ada masalah, namun ya itu tadi idealismenya sangat tinggi, dia tidak mau bekerja yang asal bekerja saja, tapi harus sesuai dengan hatinya. Ya resikonya sampe terakhir kemaren saya mengunjunginya dia masih saja bergelut dengan waktu yang menuakannya dikamar ukuran 3x3 yang berserakan buku itu. Saya tidak menyalahkan hal tersebut, bahkan saya salut dengan kegigihannya mempertahankan idealismenya itu. Banyak yang sudah menyingkirkan jauh-jauh idealisme yang pada masa muda dulu sangat diagung-agungkan, semua kembali kepada realitas kehidupan. Hanya segelintir orang saja yang bisa hidup dengan idealismenya, lainnya...mati....

Bagaimana dengan saya sendiri? Mungkin masih ada sisi idealis nun jauh disana didalam hati saya. Itu pun sudah sangat saya kompromikan dengan keadaan, atau bahasa lainnya saya sudah memperlunak sisi idealis dalam diri saya. Saya udah mulai realistis, bahwa ternyata idealisme saya tidak bisa menghidupi saya, idealisme saya tidak bisa mendatangkan receh yang jadi modal penting untuk hidup. Akhirnya saya melacur, melacur pada keadaan, melacur pada hidup, hanya agar saya bisa survive. Bahkan dengan melacur inipun ternyata saya hanya bisa sekedar hidup saja, biarlah seperti itu adanya dulu. Karena saya yakin ada “sesuatu, sesosok atau sebuah” yang sudah menggariskan hidup saya akan seperti apa. Mungkin fase melacur inilah salah satu tahapan yang harus saya lalui dikehidupan saya. Kalo ditanya apakah saya tidak malu dengan diri saya dulu, saya malu. Tapi apadaya, kemaluan saya tidak bisa menghidupi saya (artikan sendiri kalimat saya ini, hahaha..).

Sekarang coba sampeyan semua tengok keadaan sampeyan sendiri. Apakah sampeyan semua terkategori orang-orang yang sedang melacur dalam hidup, ataukah orang yang masih gigih dengan idealisme sampeyan?? Tentusaja semua membutuhkan kejujuran dalam diri sampeyan sendiri. Semua kembali kepada pribadi masing-masing, tidak ada yang salah dengan mempertahankan idealisme, juga tidak bisa dicari kekeliruannya ketika seseorang melacurkan diri pada keadaan untuk bisa hidup.

Nah kalo ada seorang pelacur (makna yang sbenarnya) disebuah lokalisasi WTS yang hanya mau berkencan dan ditiduri oleh pria-pria hidung belang yang ganteng saja tanpa memandang tebal tipisnya dompet, itu baru saya sebut Pelacur yang Idealis.
19 December 2008 35 comments

Blogger Bengawan part 2

Joell : "Tak pasang nduwur dewe rapopo to Don?"
Dony : "ra masalah Njul, wong blog2mu dewe kok ,ning aku melu nampang ya.."

Masih dalam rangka memantabkan pondasi komunitas blogger Solo, acara tengthengcrit (thenguk-thenguk crito) kali ini membajak rumahnya mas Blontank. Kiranya saya ndak usah berpanjang lebar merangkai kata-kata disini, karena saya yakin pasti bakal ada cah bloger Bengawan lain yang akan mereview acara tersebut dalam postingan di blognya. Pada intinya malem ini telah didapat kesepakatan buat acara launching komunitas bloger Bengawan, detailnya gak usah saya sebutkan disini lah…

Yo wes buat sampeyan cah bloger Bengawan yang kemaren kebetulan ndak bisa hadir, ini saya ada oleh-oleh sedikit gambar, semoga bisa mengobati kekecewaan hati sampeyan semua *halah…


Blontank : " Nek arep nang nggilingan arah kono mau lho cah..."

Andy MSE : " Celeng ki, mumet aku mambu kelekmu Tank... "



Jauhary Multiply : " Lumayanlah adoh2 tekan kene oleh kacang..."


Kurnia : " Tak alih profesi dadi bakul pelem wae po ya..."


Ben diarani serius rembugan, padahal sebenere iki lagi nonton Gundam...


Blontank : "lha kok dihidden barang ki foldermu kuwi isine opo to?"
Andy MSE : "lha yo genah Asia Carerra collection no, padake kurnia wae koleksi gundam.."

18 December 2008 39 comments

Cuapeekk + Esmosi = posting aneh



Jam dinding, monitor, TV tuner, kabel, sepasang speaker, antena internal bosok, sekotak teh celup, setoples gula pasir, setumpuk majalah, dispenser hampir kosong, jaket merah apek, meja kaca, meja besi, botol akua kosong, 3 sofa buluk, gitar tua, 4 pigura foto di dinding, karpet plastik usang, pengharum ruangan gak ngefek.

* foto ruang tamu saya, saksi bisu perasaan aneh yang melanda di sore ini...jiyampuuuttt!!!!!!!!!!!!

17 December 2008 29 comments

Kapan Lulus Cah???

Sudah bosan saya menyandang gelar mahasiswa.

#in memoriam sepatu converse-ku#
Tak akan ku sia-siakan pengorbananmu

12 December 2008 41 comments

BLOGER BENGAWAN, akhirnya orgasme juga…

Hujan sepanjang sore yang menyisakan kubangan-kubangan air dan dinginnya angin malam tidak menciutkan nyali saya. Tepat jam ½ 8 lebih 7 menit(ojo percoyo iki) saya merapatkan jaket dan memantabkan hati membonceng kawan menuju TKP (mbonceng we bangga cuk..!!). Wedangan itu berada di dekat monumen pers Solo, dan saya yakin kalau tempat wedangan ini bakal dikenang sepanjang masa oleh insan-insan bloger Solo. Ya, saya sedang dalam misi suci terlibat sejarah pembentukan komunitas bloger Solo. Sebuah orgasme yang tertunda setelah ditahan-tahan sekian lama.


Ah kampret ki...tipikal wong jowo kabeh ternyata, masih menganut falsafah alon-alon waton kelakon. Saya udah berpikir bakal telat, tapi ternyata blom ada orang. Setelah beberapa sruputan teh anget, satu-persatu makhluk-makhluk itu baru mulai menampakkan batang hidung mereka, untung nggak menampakkan batang yang laen..halah...


Ki Patih Blontank, Wong Tuwek Pekok, Sigma Aktivis, Pacarnya Sigma, Iqbal dan Kurnia adalah sebagian dari nama-nama yang selama ini hanya saya tau lewat blog mereka saja, dan mereka saat ini berada didepan mata saya. Makhluk yang satu ini misalnya...saya wes mbayangke bakal ketemu seorang tua yang arif bijaksana eh jebul kok malah ketemunya dukun cabul...hahaha... O iya ada perwakilan dari komunitas blogger kota sebelah, Gage Batubara, yang turut menjadi saksi sejarah berdirinya komunitas bloger BENGAWAN ini.


Wes ah ndak usah berpanjang lebar, saya cuma mau soft launching komunitas bloger Solo aja. Setelah beberapa waktu memakai nama BLOGOS kini kami sudah resmi memiliki nama BENGAWAN. Mohon doanya agar kami bisa berkiprah lebih banyak untuk kota kami dan juga untuk dunia blogosphere di Indonesia, amiiinnnn.....Kalo sampeyan-sampeyan bertanya knapa memilih nama itu, silahken nanya Ki Patih Blontank atau Wong Tuwek Pekok itu aja, soale pas mbahas itu saya lagi menikmati gedhang goreng yang mak nyuss...hahaha....Sekalian bagi semua bloger yang memiliki dan atau pernah memiliki kisah serta sangkut paut dengan Kota Solo, nggak ada salahnya sampeyan segera bergabung dengan komunitas bloger BENGAWAN ini.

Ps : gak usah mengarahkan kursor ke nama Bengawan di postingan ini, wong memang belom jadi kok domainnya, hehehe...


* siyall beribu siyalll....saya ndak bawa kamera, jadinya guneman ini ndak pake ilustrasi foto acara itu.

09 December 2008 33 comments

SILENT HEROES


Menurut saya, yang layak disebut pahlawan sejati ialah orang yang melakukan pengorbanan untuk orang laen tanpa pamrih sedikitpun. Kalo dalam konteks Negara damai seperti Indonesia sekarang, mungkin yang pantes disebut-sebut sebagai pahlawan adalah kedua orangtua kita, selain itu menurut saya para tenaga pengajar dipelosok-pelosok itu juga sangat pantes dianugrahi gelar Pahlawan. Sama sekali gak masuk hitungan para caleg yang petentang petenteng blusukan tempat-tempat kumuh dan memberi bantuan berkardus-kardus tapi tetep membawa sepasukan wartawan buat sekedar memotretnya saat bersalaman, najiss ah....

Kalo sampeyan mengajukan para demonstran yang hobinya tereak-tereak dipinggir jalan itu sebagai nominasi Pahlawan, ada baiknya kita duduk bersama dan ngrembug bareng hal tersebut. Menurut saya demonstrasi masa sekarang sudah kehilangan rohnya, okelah kekuatan demonstran yang besar bisa melengserkan rezim otoriter di tahun 1998, namun era sesudah itu? Demonstrasi-demonstrasi yang digelar setelah era 1998 sudah seperti menyuarakan kepentingan pihak-pihak tertentu saja, karena memang sudah tidak ada lagi musuh bersama yang bisa mempersatukan visi dan misi dari demonstrasi itu sendiri.

Kembali ke soal Pahlawan, selain kedua orang tua kita, tentang para tenaga pendidik di pelosok yang minim sarana prasarana namun tetap bersemangat dalam menunaikan tugas, saya sungguh salut dengan perjuangan mereka. Meski kadang honor yang diterima tidak sesuai dengan pengorbanan, namun hal itulah yang membuat mereka pantes disandangi gelar Pahlawan. Jauh dari hiruk pikuk ekspos media, dan jauh dari sarana dan prasarana yang melenakan mereka tetap teguh untuk mencerdaskan anak bangsa. Ya semacem kisahnya bu Mus di Laskar Pelangi itu-lah.

Saya terbersit guneman ini saat mbaca cerita tentang Butet Manurung yang dipanggil ke Istana oleh Presiden SBY. Mbaknya yang bersahaja itu ketika ditanya soal keinginan menjadi PNS malah menjawab ndak tau soal PNS, weleh?? Tenanan po ra yo iki??? Seperti sampeyan semua ketahui kalo Butet Manurung adalah pribadi yang bergiat membuka jendela masyarakat pedalaman di Jambi (Orang Rimba) agar melek huruf dengan metode pengajaran sekolah non formal. Di saat orang berbondong-bondong buat mengejar NIP (Nomor Induk Pegawai) sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan gaji alakadarnya namun terjamin masa depannya, mbaknya yang satu ini malah blusukan masuk ke hutan tanpa buaian jaminan-jaminan kemapanan atau apalah dalam hidupnya. Kalopun sekarang aktifitasnya itu sering mendapat sorotan dari media dan juga menrik perhatian dari beberapa LSM, serta mendapat bantuan dana 200 juta dari presiden SBY, pasti bukan itu tujuan awalnya.

Jadi ya itu tadi, semangat untuk berbuat terhadap sesama tanpa pamrih itulah yang harus kita tumbuhkan lagi. Gak perlu lalu sampeyan ikut blusukan ke hutan terinspirasi dari mbak Butet itu (dipangan macan kapok kowe...). Itu hanya sebagai contoh kecil saja. Tentu saja sampeyan bisa menerapkannya dalam bentuk yang laen di kehidupan sampeyan sendiri. Jiwa kepahlawanan dapat kita munculkan dimana saja dan kapan saja asalkan kita mau dan ikhlas menjalaninya.

Sebagai penutup guneman saya kali ini akan mengutip sedikit dari apa yang terlontar dari mulut Pak SBY, ”Pahlawan ada di mana-mana, tidak hanya mereka yang direkam oleh media.”

* gambar ilustrasi nyulik tanpa permisi di KOMPAS.COM
5 comments

Dapet Award lagi , alhamdulillah....



Musim kemarau sudah berlalu, musim mutilasi udah lewat, musim lagu-lagu emo udah basi, musim George W Bush juga udah gak jaman lagi, tapi siapa nyana ternyata musim bagi-bagi award di dunia blog masih juga tetep ada.

Kali ini blog GUNEMANKU ketiban pulung award dari kawan baru, ya… sungguh mengharukan, kawan baru udah rela berbagi award, bahkan kita kayaknya belom sempat bertukar link... makasih sobat. Award kali ini datang dari SARIRAPET (sumpah ini bukan blog jualan jamu). Seperti biasa saya nggak akan meneruskan awad ini secara khusus, kalo sampeyan semua mau ya ambil aja, gak usah nyantumin link blog ini juga gak masalah.
03 December 2008 46 comments

Tentang BOKEP dan HOT MOM

Dulu banget saya pernah nggunem tentang bokep barat dan satu lagi tentang hot mom di Indonesia. Sumprit iprit iprit waktu itu saya ndak ada maksud apa-apa pas mbikin dua guneman tadi. Saya ndak paham SEO, ndak mudeng dan nggak peduli soal traffic ke blog saya, apalagi ngurusi Pagerank, waktu itu yang saya tau soal blog cuma login dan cara posting, hayahh…

Seiring berjalannya waktu saya jadi mudeng masang feedjit, buat ngelacak siapa aja dan ngapain aja para pengunjung blog saya, itu juga cuma ikut2an temen. Nah yang bikin saya njengking-njengking keheranan, kok sampe sekarang masih aja ada yang nyasar ke kedua guneman saya tadi, yang soal BOKEP ma HOT MOM melalui google search. Saya jadi mbayangke apa ya yang para manusia-manusia sesat (tersesat maksudnya) itu ketik di kolom search google. Pasti kalo nggak “bokep barat” ya “Hot”, atau kata2 sejenis lah, lha kok ya lugu banget to...kemplu tenan...


Saya akui sedikit banyak orang-orang yang nyasar itu memang ikut ndongkrak jumlah pengunjung saya, tapi gak enaknya, saya suka sedih kalo tau ada orang yang mampir ke blog saya bukan memang berniat mampir, tapi karena kecabulannya yang bodoh itu yang mbikin mereka nyasar ke blog saya. Lha mbok kalo niat nyari yang cabul-cabul di internet itu searchnya jangan yang lugu macam itu, tapi misalnya pake kata “Sora Aoi download” atau “Maria Ozawa uncensored download” gitu, *we lha kok saya malah ngajari ya…*

Jadi saya tekankan sekali lagi kalo blog saya ini bukan blog yang begituan, jadi ya maap-maap aje ye kalo sampeyan buka guneman ini ( yang nyasar dari keyword bego di search engine) harus misuh2 kecewa karena nggak menemukan apa yang sampeyan cari, hehehe…Ato kalo sampeyan punya mbok saya dikasih, halah…

* gak usah ngomentari foto ilustrasinya, cuma iseng numpang nampang aja kok...*
 
;