28 October 2007 17 comments

Gerebeg Maulud

Gerebeg maulud adalah sebuah akulturasi dari sebuah ritual agama dengan ritual budaya. Kenapa saya sebut demikian, karena pada dasarnya gerebeg maulud itu dilaksanakan untuk memperingati maulud Nabi Muhammad SAW. Namun pada pelaksanaan melibatkan berbagai macam pernak-pernik budaya, seperti melibatkan pembakaran kemenyan, melibatkan berbagai macam prosesi dan sesaji.

Ditengah-tengah jaman modern seperti ini, ternyata masih saja ada orang-orang yang percaya dengan berkah dalem(berkah dari raja). Ya, berkah yang didapat dari barang-barang yang udah mambu keraton, istilah jawanya. Keraton masih saja dianggap sebagai sebuah institusi yang bertuah, yang mampu menghadirkan segala keberuntungan dan juga tolak bala. Saya masih tidak habis pikir dengan ribuan orang yang rela berdesakan ditengah terik matahari demi merebutkan barang2 sepele yang sebenarnya bisa kita dapatkan semua di pasar-pasar terdekat. Tapi ya itulah keunikan orang jawa, masih mempertahan kan budaya ditengah serbuan arus modernisasi, dan saya bangga juga menjadi bagian dari masyarakat seperti ini, meski kadang saya masih mengedepankan rasionalitas saya untuk hal-hal yang tidak masuk akal semacam berebut berkah dalem semacam itu.

Foto-foto berikut ini adalah hasil hunting saya terakhir sebelum kamera saya rusak pada acara gerebeg maulud di Keraton Solo, sebagian udah ada yang saya upload. Udah lama banget memang acaranya, dan udah lama juga foto-foto ini manjing di laptop saya, jadi bosen sendiri liat foto-foto saya itu, jadi ya saya upload disini aja biar saya ada temen bosennya, hahaha…selamat menikmati dan selamat bosen….


Senyum jeng, kita dipoto sama masnya lho...



Rapatkan barisan kisanak..!!!


Cool...


Woi, yang itu udah saya incer dari tadi...!!!


Untung masih kebagian kerangkanya, lumayan....

11 comments

Ada Apa dengan Islam

Ya, ada apa dengan Islam. Apakah masih kurang jelas akan akidah dan syariat Islam? Kenapa banyak sekali orang-orang idiot yang mengaku beragama Islam tapi kemudian membuat dan memiliki sebuah konsep sendiri tentang akidah dan dalam menjalankan syariat Islam? Berulangkali muncul orang yang mengaku sebagai nabi(bahkan yang terakhir mengaku sebagai rasul) utusan Allah SWT, yang dalam kemunculannya selalu saja membawa konsep sendiri dalam menjalankan ibadah. Bukankah dalam Al quran sudah dijelaskan bahwa tidak ada dan tidak akan pernah ada lagi nabi dan rasul setelah Muhammad SAW?

Daripada pusing-pusing mbikin konsep ibadah yang baru, bikin kalimat syahadat yang baru, knapa gak menjalankan saja yang udah ada dan udah digariskan? Apakah kurang puas, ataukah kurang percaya? Trus kenapa milih Islam sebagai agamanya kalo begitu?

Entah karena saking idiotnya, ataukah saking pinternya, orang-orang yang mengaku beragama Islam tapi menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW itu. Kalo tujuannya untuk menyempurnakan Islam caranya bukan seperti itu, caranya menyempurnakan ajaran agama Islam yaitu dengan menjalankan semua tuntunan yang sudah ada dengan sebaik-baiknya, masih bingung? Di Al Quran ada semua itu, masih bingung juga? tanya dong...gitu aja kok repot....(Gus Dur said)

Saya cuma pengen kasih saran aja buat orang-orang yang pemikirannya ajaib macam itu, kalo sampeyan bisa ngarang nama yang unik2 buat diri sampeyan sendiri sebagai nama “kenabian” sampeyan, kalo sampeyan bisa bikin cara ibadah menurut sampeyan sendiri, bahkan sampeyan sampai bisa mencetuskan ide cara membaiat umat sampeyan, kenapa sampeyan gak sekalian mikirkan cari nama yang baru buat “agama” yang sampeyan ciptakan itu? Kenapa harus mendompleng nama Islam? Sudah jelas-jelas yang sampeyan lakukan itu menyimpang dari Islam, beda jauh malahan. Islam itu ya Islam saja, gak usah pake embel-embel apapun dibelakangnya, Islam perjuangan misalnya... konyol banget to...

24 October 2007 14 comments

Dipecundangi Alam

Siapa berani menyangkal kalo Amerika adalah negara adikuasa? Siapa juga yang berani membantah julukan-julukan fantastis yang disandangkan ke Amerika ; Negara Super Power lah, Polisi Dunia lah. Semua itu tentu saja ada alasannya. Apalagi kalo bukan karena kemajuan Amerika diberbagai bidang yang berada jauh di atas negara-negara lain di dunia, ditambah lagi karena Amerika seringkali résé dengan urusan dalam negeri negara lain, juga karena Amerika selalu saja pamer kekuatan militernya yang di klaim paling kuat se-dunia. Track record teranyar, Amerika berhasil dalam pamer kekuatan militernya pada dunia internasional dengan mengobok-obok Irak dan mengirim Saddam Hussein ke tiang gantungan. Kabar terakhir menyebutkan, udah disiapkan skenario invasi Amerika ke Iran, naga-naganya giliran Iran nih yang mau dipake Mr Bush buat menjajal kekuatan militernya, good luck mister, you really-really need that...!!!!

Rupanya Tuhan agak jengah juga sama sikap arogan Amerika. California, sebagai pusat industri film terbesar di dunia dan yang paling dibanggakan Amerika, terbakar hebat. Modar sampeyan .... Rupanya sampai saat ini hanya Tuhan dan Al Qaeda saja yang berani mengobrak-abrik Amerika.

Kebakaran yang terjadi tepatnya di California bagian selatan itu menghanguskan sekitar 655 rumah(kabarnya sih termasuk rumahnya para selebritis di wilayah Malibu), 168 tempat usaha hancur, dan ribuan bangunan lain terancam karena terkepung 13 titik kebakaran yang ada, dan 250.000 orang telah dievakuasi(KOMPAS, 24/10). Dikatakan lagi bahwa ini merupakan bencana kebakaran terburuk sepanjang sejarah California. Kasian juga melihat wajah pak Gubernur Arnold Schwarzenegger yang dasarnya udah gak ganteng blas itu semakin terlihat kacau di koran, hehehe...maap ye Nold.

Ya begitulah sodara-sodara, Amerika yang negara adidaya dan adikuasa itu pontang-panting melawan kekuatan alam. Setelah berulangkali mempecundangi negara lain, akhirnya giliran Amerika yang harus dipecundangi oleh alam. Jadi jangan khawatir dengan apa yang akan dilakukan Amerika selanjutnya untuk mengacau negara-negara lain, percayalah pasti akan ada balasan buat yang mendholimi pihak lain.

Tapi bagaimanapun bencinya saya sama Amerika, saya tetep mendoakan semoga tidak bertambah banyak korban jiwa yang jatuh, karena semua nyawa manusia sama harganya. Yang harus dibenci, dihujat, dikritik, dan dicaci dari Amerika adalah pemerintahnya dan setan-setan yang bercokol di Gedung Putih, bukan penduduknya.

23 October 2007 14 comments

The Spirit of Punakawan

Ada dua seri header blog ini yang memuat gambar wayang, yang pertama dulu hanya memuat tokoh semar saja, sedangkan yang ini komplit Punakawan. Mungkin blogger yang bukan berasal dari Jawa nggak mudeng blas tentang dunia pewayangan, apalagi tentang Punakawan yang saya sebutkan tadi. Saya sebenarnya juga bukan penggemar berat wayang, bahkan belum pernah saya menyaksikan pertunjukan wayang kulit hingga selesai. Maklumlah pertunjukan wayang kulit bisa memakan waktu sampai semalam suntuk. Saya ingat banget dulu pas saya kecil, bapak saya sering nyetel pertunjukan wayang kulit yang disiarkan televisi(TVRI, mana lagi???).

Cerita pewayangan secara garis besar menceritakan tentang kisah Bharatayuda atau kisah Ramayana. Dalam kisah Bharatayuda diceritakan bagaimana kebajikan, yang diwakili oleh keluarga Pandawa, melawan kemungkaran, yang dilakoni oleh keluarga Kurawa. Sedangkan kisah Ramayana menceritakan perjuangan sepasang kakak adik, Rama dan Laksmana, yang berjuang untuk merebut kembali hak-haknya yang dirampas.

Mengenai Punakawan, sesungguhnya tokoh-tokoh didalamnya (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) tidaklah ditemui dalam kisah mahabharata asli atau versi mitologi Hindu. Tokoh-tokoh itu dimunculkan hasil dari modifikasi oleh Sunan Kalijaga, yang menyebarkan Islam di Jawa dengan kisah pewayangan sebagai salah satu sarananya. Punakawan terdiri dari empat tokoh dengan berbagai karakter unik di dalamnya seperti: Semar yang selalu menjadi si bijak yang kaya ilmu dan memiliki sumbangsih yang besar pada ndoro-ndoronya lewat petuah-petuah yang disampaikan, meski kadang dengan gaya bercanda. Gareng yang sebenarnya memiliki pemikiran-pemikiran luar biasa, cerdik dan pandai, namun tidaklah cakap dalam berkata-kata, alhasil Gareng lebih sering menjadi peran dibalik layar dengan ide-idenya yang dijalankan oleh orang lain. Petruk disini memiliki watak sebagai tokoh yang tidak punya kelebihan apa-apa selain banyak omong, ya boleh dibilang karakter Petruk ini berkebalikan dengan karakter si Gareng. Sedangkan si Bagong, dia ini lebih pada bayang-bayang Semar, cerdas dalam menyampaikan kritik-kritik lewat humor yang dilontarkan, mungkin dapat disamakan dengan tokoh abu nawas atau Nasrudin dalam kisah-kisah humor sufi.

Kalau dicermati betul, karakter yang terdapat dalam tokoh-tokoh punakawan tadi mewakili karakter-karakter pemimpin yang ada di Indonesia. Ada Gareng yang sebenarnya cerdas dan pandai tapi tidak pintar dalam bercakap, akhirnya hanya bisa jadi pemimpin temporary, cuma sebentar thok. Ada yang persis Petruk, nggak bisa apa-apa alias oon tapi pintar omong dan berlagak menjadi ratu dengan beking nama besar si Semar bapaknya, sudah bisa dilihat hasilnya seperti apa. Ada juga yang seperti Bagong, pandai, bijak, dan kritis, tapi selalu melontarkannya dalam bentuk humor, hasilnya ya rakyat meragukan kapabilitasnya. Nah, yang kurang tinggal karakter Semar. Bila ada sosok dengan karakter semar ditambah peruntungan sebagai pemimpin(karena tokoh Semar seberapapun bijak dan pandainya dia, namun dia hanyalah seorang abdi dalem, bukan pemimpin), pastilah negeri ini yang aslinya gemah ripah loh jinawi, akan menjadi seperti itu adanya.

Pemunculan Punokawan dalam setiap pertunjukan wayang memiliki beragam fungsi; dapat sebagai pemberi warta, sebagai penasihat dengan kata-kata bijaknya, dapat sebagai badut yang menghibur tanpa tendensi apa-apa, dan dapat pula muncul sebagai kritisi sosial terhadap kejadian yang ada. Seperti itulah saya bermaksud menggiring keberadaan blog ini ditengah-tengah hiruk pikuk dunia per-blog-an. Melalui blog ini saya berkeinginan seperti layaknya pemunculan Punakawan dalam setiap pertunjukan wayang; menghibur, menyampaikan berita, dan kadang juga mengkritisi keadaan sosial. Tampak sepele, namun kadang berat juga melakoninya. Apalagi dengan isi otak dan wawasan yang kurang memadai. Mohon dimaafkan bila belum sepenuhnya bisa menjadi Punakawan di dunia per-blog-an. Paling tidak sekarang saya nyicil masang gambarnya dulu sebagai header, semoga segera tertular spiritnya, hehehe...semangat..!!!!!!!!

20 October 2007 15 comments

Love is priceless

“..gak mungkin kalo kamu sms dari hape jadulmu itu”, itu petikan balasan sms dari kawan saya yang juga salah seorang blogger handal(mbayar Don, wis tak promosike ki kowe). Penyebabnya adalah saya bisa kirim sms berisi tulisan arab pas lebaran kemaren. Itu sms dari hape komunikator bapak saya yang saya forward ke hape saya, ya meskipun di LCD hape saya tampilannya kotak-kotak, tapi pas saya kirim ke beberapa kawan berhasil kebaca juga kok.

Pada postingan terdahulu pernah saya singgung sedikit tentang handphone lawas kesayangan, hape merek nokia dengan tipe 5110, yang bahkan saya belum pernah liat kardusnya seperti apa (apa memang gak ada ya?). Sering banget hape saya ini gak sengaja jatuh, dan ajaibnya gak pernah ada kerusakan parah meski jatuhnya sampe chasing ma keypadnya mencelat kemana-mana. Belum lama ini tiba-tiba lampu hape saya, yang udah saya ganti warna putih itu berkedip-kedip saat keypad dalam posisi aktif, jadi kaya lampu disko gitu deh. Akhirnya saya bawa ke tempat salah satu teman yang gaweannya emang ngutak-atik hape sakit. Dan jreeng...normal lagi deh...senangnya...

Berikut ini ulasan sedikit mengenai “kelebihan” hape saya dibanding hape sampeyan-sampeyan semua.

- Hape saya gak ada memori teleponnya..!!!!! jadi ya phonebook cuma ngandelin dari simcard aja. Kalo misalnya udah penuh terpaksa deh saya replace nama-nama yang udah jarang banget nongol di hape saya dengan nama yang baru, walhasil cukup sering juga ketika nama-nama lawas itu muncul lagi saya gak tau itu nomernya siapa, yah itung-itung ngelatih sabar saat dapet umpatan-umpatan standar...hahaha....

- Inbox cuma kuat nampung 30 sms, itu juga udah temasuk pesan yang tersimpan di outbox, jadi tiap hari mesti rajin-rajin bersihin inbox, it’s not a big deal for me...

- Kalo nulis sms gak bisa lebih dari 160 karakter, alias hanya satu kiriman aja. Ini yang agak merepotkan, kalo lagi marahan ma cewek saya dan butuh banyak mengumbar kata-kata manis jadinya malah konyol karena harus disingkat-singkat gak karuan, misalnya “aku sayang kamu” jadi “ ak syg km”, dimana romantisnya coba?? Untung pacar saya yang hapenya selalu up to date itu bisa ngerti.

- Ukurannya itu lho, ya ukuran hape saya itu menurut saya pas banget...pas buat nimpuk anjing, pas buat ganjal meja, pas juga buat ganti ulekan sambel...hahaha...

- Di hape saya gak ada setting GPRS, Bluetooth, dan koneksi-koneksi semacemnya...jadi potensi kena virus juga nol persen.

- Ringtone hape saya monophonic, so what??? Yang penting ada telpon masuk tau, ada sms masuk kedengeran, itu aja kan fungsi ringtone??

- Hape saya gak ada fasilitas kamera, MP3 player, gak bisa kirim MMS. Trus knapa? Pengen motret saya punya kamera, pengen dengerin musik saya punya alat-alat lainnya, pengen kirim2 gambar saya bisa kirim lewat email, jadi ya bukan masalah menurut saya.

- Hape saya penunjang karakter. Ya begitulah, menurut saya hape saya ini pas banget ma karakter saya, yang jelas-jelas jauh banget dari kesan kalem, anak manis, penurut, dll...Saya selalu merasa keren (mode “siap-siap muntah” is on) dan PD banget kalo pas pake kaos oblong, jeans, sepatu kets, dan yang wajib harus ada adalah hape lawas saya ini nyantol di pinggang, wuih brad pitt lewat, apalagi dude herlino....tapi malangnya sampe saat ini blom ada yang bilang saya keren, hahahaha....

- Kelebihan yang lain adalah copet harus mikir dua kali saat mo ngembat hape saya, resiko gak sebanding ma hasilnya mungkin.

Itulah beberapa “kelebihan” hape saya dibanding punya sampeyan-sampeyan semua. Kenapa saya sebut kelebihan, karena kelebihan ataupun kekurangan itu sangatlah relatif. Sebuah kekurangan bisa menjadi sebuah kelebihan tergantung bagaimana kita menyikapinya. Saya udah kebal banget saat dibilang hape saya mirip punya Patih Gadjahmada, atau ejekan-ejekan sejenis yang intinya ngatain hape saya ketinggalan jaman dan nggak keren, nggak ngaruh banget deh pokoknya.....

Dan satu lagi, saya cinta mati sama hape saya ini. Siapapun yang masih waras pasti setuju bahwa cinta itu tidak dapat dihargai dengan apapun juga.

14 October 2007 10 comments

HUKUMAN MATI

Tiga terpidana mati kasus bom Bali I ; Amrozi, Imam Samudra, dan Mukhlas alias Ali Gufron menyatakan tidak akan mengajukan grasi (Antara News 13/10/07). Apa artinya? Artinya ya mereka tinggal ngitung hari aja nunggu hukuman mati dijalankan. Bagaimana sikap sodara-sodara sekalian dengan hukuman yang satu ini. Mati lho sodara-sodara, gak main-main ini... mati itu artinya nyawa pisah sama badan kita, artinya ya setelah proses mati itu tadi terjadi, kita hanya akan menjadi seonggok bangkai yang tidak berguna. Jangan bandingkan dengan Stalin, pakdhe gokil yang satu itu meski udah koit jasadnya langsung di balsem/dimumikan dan di pajang di museum, bisa datengin duit buat mantan negara yang diinjak2nya itu. Lha kalo kita, saya, sampeyan? Cuma wong biasa, apa iya kita juga mau minta dibalsem dan dimumikan? Buat apa? Jangan becanda ah....cukup para politikus aja yang suka becanda, blogger jangan....

Indonesia memang masih menerapkan hukuman mati, dan cara yang dipakai di Indonesia dalam mengantar para pesakitan ini menemui malaikat maut adalah dengan ditembak. Sadisss....lha kalo nembaknya meleset gimana, apa gak malah cuma jadi tetanus aja tu??hahaha....

Sekedar untuk catatan aja, sejak 1978-2004 Indonesia sudah mengeksekusi 38 terpidana mati dengan berbagai kasus. Saya kok berpendapat, sekali lagi ini cuma pendapat saya lho, Indonesia belum pas kalo menerapkan hukuman mati dalam kasus-kasus hukum yang terjadi di Indonesia. Lha sampeyan semua yang orang terdidik dan terpelajar, atau minimal melek internet lah, pasti pada mahfum kalo hukum yang ada di Indonesia itu kacau, ruwet, aneh, lucu bin njelehi. Lha piye to? Hukuman maling sepeda motor yang paling banter cuma dapet 5 juta dari “kerja keras”nya itu hampir sama dengan hukuman koruptor yang bisa dapet ratusan juta dari aksinya, apa gak namanya njelehi bin gokil itu??? Maling ayam aja bisa digebukin rame-rame sampe modar, lha kok maling duit negara bisa melenggang kangkung...

Belom lagi bandar-bandar narkoba yang kadang mendapat hukuman yang tidak sesuai dengan akibat yang mereka timbulkan di masyarakat. Hukum macam mana ini yang kita anut????

Tapi yo wes lah...masalah Undang-Undang, masalah Hukum, itu kan urusannya orang-orang atas sana, semoga yang tidak menerima keadilan di dunia ini akan menerima keadilan yang seadil-adilnya di akherat nanti.

Kembali lagi ke masalah hukuman mati tadi, saya salut sama negara tetangga, bukan...bukan si Malingasia, tapi Singapura. Ya, Singapura juga masih menerapkan hukuman mati. Tapi setidaknya hukuman mati disana agak lebih “manusiawi” yaitu dengan cara digantung. Alasan yang dikemukakan pemerintah sono juga masuk akal. Dengan menjalankan hukuman mati pake cara digantung, maka akan banyak organ tubuh bagian dalam yang bisa terselamatkan. Organ-organ tubuh tadi bisa di donorkan untuk orang-orang yang membutuhkan. Cukup masuk akal kan...

Singapura termasuk negara yang sangat pede dalam melaksanakan hukuman mati. Amnesti International pada tahun 2004 melaporkan, sejak 1991 sampai dengan laporan itu dibuat, tercatat sudah 420 orang yang digantung di negeri yang hanya berpenduduk 4,2 juta jiwa ini. Kebanyakan dari mereka yang digantung terkait kasus obat bius (sumber dari Intisari). Singapura memang ketat dalam hal pelaksanaan hukumnya, siapaun yang berusia di atas 18 tahun dan kedapatan membawa narkoba diatas 15 gram, bakal diancam hukuman mati. Bandingkan dengan kasus Zarima di Indonesia dan kasus-kasus narkoba lainnya, pasti melet-melet sampeyan dibuatnya...

Bagaimana kita seharusnya menyikapi hukuman mati ini. Adakah hukuman lain yang lebih manusiawi sebagai penggantinya yang tanpa melibatkan nyawa tentunya?

10 October 2007 6 comments
HANGATURAKEN SUGENG RIYADI
NYUWUN AGENGING SAMUDRO PANGAKSAMI


Kupat duduhe santen, menawi lepat nyuwun pangapunten

Doro mangan pari, mumpung bodo mohon di sori

9 comments

Semoga Tuhan Baca Blog Ini

Postingan kali ini terinspirasi dari obrolan di sebuah tempat ngopi bareng seorang kawan. Semua agama di dunia ini saya yakin pasti ada tuntunannya dalam hal beribadah. Semua memiliki bentuknya sendiri-sendiri. Karena saya seorang muslim, maka banyak sekali tuntunan ibadah yang harus saya kerjakan. Semua terangkum dalam rukun Islam yang ada 5 buah ; mengucap kalimat syahadat, mengerjakan sholat, menjalankan puasa di bulan ramadhan, menunaikan zakat,dan pergi ke tanah suci untuk berhaji bagi yang mampu.

Saya tergugah dengan lagunya Chrisye(alm) yang berduet dengan mas Dhani yang berjudul “Jika Surga dan Neraka”. Ada syair disitu yang mengelitik saya : “Apakah kita semua, benar2 tulus menyembah pada-Nya, atau mungkin kita hanya takut pada neraka dan menginginkan surga”.

Semua agama tentu saja punya konsep tentang surga dan neraka, tentang tempat yang enak dan tempat yang tidak enak yang dijanjikan pada setiap umat beragama setelah dia mati nanti.

Kembali ke Syair lagu tadi, disitu sungguh sangat tersirat mengenai motivasi kita beribadah. Apakah tujuan kita sebenarnya beribadah? Apakah kita beribadah memang benar-benar karena kita adalah umat yang baik dan tulus menyembah pada pencipta kita? Ataukah kita punya motivasi lain? Ya, motivasi untuk masuk surga dan menghindari neraka. Kalo kita hanya mengejar Surga dan menjauhi neraka, berarti bisa saja dong ibadah kita sama sekali ngak tulus. Itu bahkan saya analogikan dengan seorang bawahan yang menjilat atasannya demi sebuah kedudukan yang nyaman. Apapun cara dilakukan untuk menyenangkan sang atasan, walau saya berani jamin bahwa itu semua sama sekali nggak tulus.

Lha kalo saya, selama ini saya mengerjakan sholat, saya berpuasa, itu semata karena menjalankan kewajiban. Jarang sekali saya memikirkan Surga yang dijanjikan, atau neraka yang diancamkan. Saya sadar banget bahwa untuk meraih surga tidaklah mudah, banyak banget yang harus dikerjakan dan harus dihindari. Kalo sekedar mengerjakan yang harus dikerjakan sih mudah, tapi menghindari yang harus dihindari tadi yang sulit be’eng, apalagi diterapkan pada kehidupan jaman sekarang. Sekedar sholat, sekedar puasa saja tidak lantas menjamin akan masuk surga tanpa merasakan jilatan api neraka dulu.

Dalam agama yang saya peluk, sangat mudah dan banyak sekali jalan bagi seseorang untuk mencicipi neraka. Banyak hal yang dijadikan larangan dan sebaiknya di jauhi demi terhindar dari api neraka. Itu yang bikin saya sempat desperate. Kehidupan saya selama ini dekat sekali, atau bahkan selalu bersinggungan dengan hal-hal yang harus dihindarkan tadi. Saya jadi mikir bahwa seseorang yang hidup di jaman sekarang sangat tidak mungkin untuk tidak mengecap dosa, sedangkan ibadah yang dilakukan belum tentu juga dianggep oleh Gusti Alloh.

Ini contoh gampangnya : dikampus saya banyak banget cewek-cewek sexy. Bahkan mendekati sempurna fisik (mungkin Tuhan lagi punya sense of art yang bagus pas nyiptain tu cewek-cewek). Lha melihat pemandangan seperti itu dalam Agama saya sudah dikategorikan sebagai zina mata dan sebisa mungkin harus dihindari. Trus kadang liat cewek sexy pikiran juga jadi kemana-mana, dalam agama saya, lagi-lagi, itu dikategorikan dalam zina pikiran (dan tentu saja masih banyak dosa-dosa yang lain selain zina). Dalam sekali action saja udah dua dosa yang terambil, itu belum diitung berapa kali terjadi dalam selang waktu sholat yang 5 kali sehari itu, sedangkan dalam sholat (ibadah wajib), bisa dihitung dengan jari berapa kali saya bisa benar-benar khusyuk (konsentrasi penuh gitu lah). Tuhan saya hanya menerima sholat yang benar-benar sempurna, itu juga macem-macem syaratnya. Bisa dibayangkan betapa desperatenya saya?? Tapi saya desperate bukan trus saya meninggalkan semua kewajiban saya, saya tetep menjalankan kewajiban saya, semampu yang saya bisa. Namun saya kadang mengesampingkan dulu mengenai meraih surga. Saya cuma manusia biasa, yang kata Ustad Jefri, manusia itu dimata Tuhan hanya ibarat sebutir pasir di tengah padang gurun, gak ada artinya apa-apa. Bagaimana saya berani sombong untuk bisa beroptimis ria saya akan meraih surga.

Maafkan hambamu ini ya Allah, semoga Engkau masih mau mendengar doa dari mulut hambamu yang telah kotor dengan dosa ini. Kalaupun engkau tidak mau mengabulkan, didengar saja sudah cukup bagi saya. Aminnn.......

04 October 2007 18 comments

Me in 8

Anjrott…setelah mengutuk pesan-pesan berantai macem ini, kok akhirnya saya kebagian juga. Antara bimbang dan ragu, apakah akan saya kerjakan amanat ini atau saya biarin aja. Kira-kira apa yang dirasain si pemberi tugas kalo saya diemin aja amanatnya, apalagi pemberi amanat ini adalah salah satu blogger paporit saya…

Akhirnya hati kecil saya mengatakan “ Ayo Joell kerjakan aja, itu kan tandanya blog sampahmu ini udah diakui keberadaannya di dunia perblog-an (mode GR is on)”. Atas dasar itulah maka saya tuliskan disini 8 hal mengenai saya dan kebiasaan-kebiasaan saya

  1. Bathroom singer

Saya suka banget nyanyi-nyanyi dikamar mandi, walau kadang lagu gak jelas sekalipun(genjer-genjer misalnya). Kalo lagi semangat pake tereak2 juga...

  1. Ngerokok

Sebuah kebiasaan yang saya akan sangat ikhlas sekali kalo ada yang bisa membantu menghentikannya. Banyak yang protes dengan kebiasaan saya yang satu ini.


  1. Mati gaya di depan lensa

Mungkin salah satu alasan saya jadi fotografer adalah ini. Benar sodara-sodara sekalian, saya sering mati gaya kalo didepan lensa. Sudah jelas kan saya gak mungkin jadi seorang fotomodel..??!! Saya paling males difoto. Saya lebih menikmati saat memotret orang daripada dipotret sendiri. Hasil foto diri saya pasti sangat tidak memuaskan menurut saya sendiri, benar2 gak fotogenic sama sekali. Ah susah jadi orang gak cakep.... Dude Herlino SUCK!!!!!


  1. Suka lihat cewek pake rok

Sumpah bukan bermaksud pengen ngintip ato apa, tapi menurut saya cewek yang pake rok itu cewek banget, feminin gitu lah...


  1. Hape lawasku tersayang

Gonta-ganti HP akhirnya kepentok ma yang satu ini. HP nokia lawas (5110) yang saya cinta banget. Dulu saya belinya batangan dan haru

s pesen dulu ma temen saya yang punya konter HP. Ponakan saya pernah ngomentari HP saya ini, dia bilang gini, “Om hape rusak kok dipake sih?”, saya kan bingung dibilangin kaya gitu, trus saya nanya ke dia, “rusak apanya, wong masih bagus kaya gini kok..”, eh ponakan saya yang masih 5 tahun itu bilang, “ Lha itu gak ada warnanya..”, gubrak....!!!! sialan tu bocah..kalo gak ponakan sendiri udah tak jitak.


  1. Males ganti kaos kaki

Kaos kaki milik saya harus sampe berubah warna, bau, dan rasa dulu baru saya kepikiran untuk menggantinya, itu juga paling cepet seminggu setelah gejala-gejala tadi muncul, hahaha....

  1. Kaos item

Yap benar banget. Saya suka sekali pake kaos oblong item. 70 persen isi lemari pakaian saya adalah kaos oblong, dan sebagian besar diantaranya berwarna item.

  1. I love my converse

Saya cinta mati ma sepatu saya yang ini. Udah lupa kapan tepatnya saya beli, tapi kira-kira menemani langkahku udah sekitar 5 tahunan lebih. Biar udah sobek-sobek tapi kadang masih saya pake juga. Pokoknya udah ngesoul banget deh. Orang jawa bilang kadung tresno.


Kira-kira itu 8 hal diantara beribu fakta tentang diri saya yang bukan siapa-siapa ini. Gak penting banget memang....with all my respect, saya gak akan meneruskan tugas bikin posting yang macem ginian ke blogger lain. Thanks for coming and reading, peace yo...(udah kayak negro bronx blom??hehehe)

01 October 2007 17 comments

AISYAH oh AISYAH...

Saat ini saya lagi sakaw posting. Pengen banget bikin posting baru tapi blom nemuin ide yang menarik. Kasian juga para pengunjung blog murahan ini kalo tiap kali mampir melirik blog ini kecewa karena belom ada yang baru, kecewa??? Hmmm...are you sure Joell??

Untuk kali ini saya mo berbagi cerita aja ma sodara-sodara sekalian, mo dibaca sukur, gak ya gak masalah. Udah 2 malem ini saya (gak taraweh) menyempatkan diri nonton produk murahan pertelevisian Indonesia, yup..apalagi kalo bukan sinetron. Dan yang jadi korban keisengan nonton saya yaitu sebuah sinetron religi(???) yang lagi ngetop di sebuah TV swasta berlogo rajawali biru, AISYAH. Katanya sih sinetron religi, benarkah demikian? Menurut saya kok tidak. Unsur religi dalam sinetron itu cuma diwakili dengan tokoh Allysa Subandono yang pake jilbab, dan bertutur kata halus..apakah yang demikian sudah bisa mewakili kategori religius?

Mengenai sinetron AISYAH tadi, saya sempet nanya ma mbak sepupu saya yang kebetulan nginep dirumah mengenai jalan ceritanya, kok bisa begini, kok bisa begitu..akhirnya dengan sedikit penjelasan mudeng juga saya ama ceritanya. Bukannya jadi bisa menikmati itu sinetron, tapi saya malah jadi punya banyak bahan buat menertawakan produk kacangan itu. Bagaimana tidak, disitu ada seorang tokoh anak kecil, kalo gak salah namanya Mutia, yang dari dialognya lebih pantes kalo dialog itu buat orang dewasa. Gak pas banget menurut saya. Trus mengenai jalan ceritanya, bagaimana mungkin seseorang yang kaya raya punya inisiatif untuk mengalihkan hartanya pada sopir pribadinya, hanya demi menghindari eksekusi sita dari pihak bank. Bagaimana mungkin (lagi) seorang pembantu bisa mengusir anak-anak majikan dari rumahnya sendiri tanpa ada perlawanan berarti. Bagaimana mungkin (lagi) anak2 yang cantik2 itu bisa hidup mengelandang di kota sama tanpa ketahuan sanak familli, knapa gak ngaduin nasib mereka ke om-nya mungkin, bude-nya maybe...Gak mungkin banget kan sodara-sodara sekalian??? Goblok banget ya yang bikin cerita.

Ada lagi yang bikin males banget mengapresiasi persinetronan kita, banyaknya adegan kekerasan yang di blow up. Pada malem kedua saya nonton AISYAH itu saja , saya menemukan lebih dari 2 kali adegan kekerasan (jambak-jambakan dan lain2). Dalam masyarakat, adegan-adegan seperti itu akan menjadi sangat biasa dan mendapat sebuah pemakluman, karena tiap hari mereka disuguhi hal-hal sampah macem itu di televisi.

Itulah makanya saya sangat menganjurkan kepada para sineas persinetronan Indonesia, mbok sampeyan-sampeyan itu bikin cerita yang bermutu, yang kalo orang jawa bilang bisa tinemu nalar. Menurut saya, yang bikin sinetron murahan macem itu banyak yang menunggu-nunggu, tidak lain dan tidak bukan adalah unsur psikologisnya. Unsur psikologis gimana Joell? Unsur psikologis motong adegan pas selesai satu episode itu lho, pasti sangat ngambang dan bertele-tele, dan bikin orang-orang jadi penasaran banget gimana terusannya. Tapi kok saya tidak ngaruh ya?? Ah dasar mungkin psikologis saya memang udah terganggu.

O iya satu lagi, saya bosen banget liat tampang si DUDE HERLINO di televisi. Emang Indonesia kekurangan artis cowok ya???!!!!

Berikut alur cerita sinetron AISYAH, yang saya comot dari website resmi sinemart : Aisyah adalah anak dari pengusaha sukses bernama Irvan (Drg. Fadly). la merniliki seorang kakak, Tania (Asmirandah) yang berperangai buruk, angkuh sombong dan senang hidup berfoya-foya. Aisyah sendiri awalnya tidak baik-baik amat. Meski sederhana, Aisyah rnanja karena terlena dengan kekayaan yang dimiliki ayahnya. Tak jauh berbeda dengan adik Aisyah, Bima (Ade Surya Akbar) dan Mutia (Cut Syifa).

Suatu hari petaka datang. Karena kecelakaan lalu-lintas, Irvan terlempar dari mobil dan hanyut terbawa arus sungai. Jasad Irvan tidak ditemukan, sehingga semua orang menganggap Irvan telah tewas. Hanya Aisyah yang yakin ayabnya masih hidup.

Sejak itu, kehidupan keluarga Irvan berubah drastis. Anehnya, semua harta Irvan jatuh ke supir kepercayaannya, Mardi (Anwar Fuady), Gara-garanya, sebelum meninggal, Irvan telah mengalihkan hak milik ke Mardi, guna menghindari upaya sita dari bank.

Anwar yang beristri Hesti (Devi Permatasari) dan beranak Rini (Raya Kohandi) kaya mendadak. Dunia seperti terbalik, karena Rini yang sebelumnya hanya anak supir menaruh dendam terhadap putra-putri majikannya. Dengan siasatnya, Rini dan Hesti berhasil mendepak anak-anak Irvan dari rumahnya. Jadilah Aisyah dan saudaranya yang pernah jadi anak orang kaya belajar hidup susah. Di antara mereka, hanya Aisyah lah yang bisa menerima kenyataan ini. Aisyah pula yang harus mengurus adiknya yang sakit-sakitan. Aisyah rela bekerja apa saja asalkan halal.

Dalam kehidupan Aisyah yang berubah drastis, muncul peran Nabil dan Hans (Rio Reifan) yang mencintai Aisyah. Hubungan Aisyah dan Nabil sebetulnya tidak direstui keluarga, tapi tanpa sepengetahuan orang tuanya mereka kerap berhubungan.”



Gambar mbak Allysa Subandono saya colong dari sini
 
;