19 September 2009 17 comments

Lebaran dan Noordin M Top

Lebaran selalu saja indah bagi semua umat muslim. Berbagai macam pemaknaan lebaran bagi masing-masing orang; lebaran adalah mudik ke kampung halaman, lebaran adalah bisa bebas makan-minum lagi di siang hari, lebaran adalah opor ayam dan ketupat, lebaran adalah perayaan kemenangan setelah bertarung dengan hawa nafsu selama sebulan penuh di bulan ramadhan. Sah-sah saja setiap orang memaknai lebarannya sendiri-sendiri, toh pada hakekatnya lebaran adalah sebuah pencapaian individu(apapun itu) setelah sebelumnya harus berlapar-lapar dan berhaus-haus sebulan penuh dibulan ramadhan.

Pencapaian bangsa Indonesia dipenghujung ramadhan ini sangatlah pantas untuk diapresiasi. Setelah bertahun-tahun berada dalam bayang-bayang teror bernama Noordin M Top, akhirnya bangsa Indonesia bisa sedikit bernapas lega setelah sang teror dilumpuhkan, dimatikan lebih tepatnya, di Solo, Jawa Tengah. Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi bangsa Indonesia, dan mungkin juga menjadi pencapaian bagi Noordin M Top sendiri. Mungkin telah tercapai pula keinginan Noordin untuk bisa syahid di jalan Alloh SWT, versi kelompok mereka tentu saja. Jadi menurut saya tidak ada yang menang mutlak dan tidak ada yang dikalahkan dalam proses penggrebekan Noordin M Top di Mojosongo Jebres Solo kemaren. Itu hanyalah semacam win-win solution bagi semua pihak.

Jadi memang betul kalau dikatakan bahwa ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Buktinya ramadhan tahun ini semua pihak senang, karena semua pihak menang. Yang teroris diuntungkan karena dengan mati mereka dapat masuk surga, sedangkan pihak polisi diuntungkan karena berhasil melaksanakan tugas mereka dan mendapat penghargaan pula, rakyat Indonesia juga diuntungkan karena setidaknya bisa menjadi tenang ketika akan check in atau beraktifitas di hotel-hotel yang berbau amerika. Gusti Alloh SWT memang maha pemurah dan penyayang, semua dilimpahi berkah di bulan suci ini, tanpa pandang bulu.

Akhirnya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, saya pribadi sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan yang melekat, mengucapkan selamat merayakan lebaran : MINAL AIDIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

ilustrasi gambar by : Jendra Kumaraseta
 
;