19 May 2009

Susahnya Bersyukur

Sudah lama banget saya nggak terlanda perasaan macem ini. Perasaan dimana membuat jantung seakan berhenti berdegup dan mendirikan bulu roma (btw ada yang tau knapa dikasih nama bulu roma??). Seketika seluruh tubuh merespon perasaan itu dengan berbagai macam cara, tiba-tiba perasaan itu mengingatkan betapa saya ini sudah begitu jauh melupakanNya, melupakan segala nikmat yang telah diberikanNya, dan segala kemudahan yang seakan mengguyur kehidupan saya hari demi hari. Beliau ini yang tiap hari kita puja-puja dan kita sembah, seringkali mengirimkan pesanNya melalui cara-cara yang sama sekali tidak terduga. Beliau memang super misterius, nggak ada satu manusia pun yang bisa menebak apa skenario apa yang akan Beliau mainkan pada hidup kita. Bahkan satu detik ke depan pun masih merupakan misteri terbesar bagi kita yang hanyalah makhluk lemah ini.

Cukup sepele memang, hanya dari sebuah tayangan televisi saja saya merasa cukup tertampar dengan keras. Entah kenapa saat itu saya yakin banget bahwa Beliau mengirimkan tayangan itu khusus untuk saya, untuk menyentil hati nurani saya. Tayangan tentang perjuangan anak-anak SD dari keluarga nelayan yang harus menyeberangi pulau, membawa bekal makanan dan pakaian karena harus menginap agar bisa mengikuti ujian akhir sekolah dengan lancar. Saya lupa di daerah mana kejadian itu, yang saya ingat adalah stasiun tv yang menyiarkan berita itu adalah MetroTv. Wajah-wajah polos dengan jawaban lugunya ketika diwawancarai tidak menampakkan raut muka yang kesusahan, namun lebih menyiratkan semangat karena akan menghadapi ujian akhir di sekolahnya.

Seketika saya seakan disuruh berkaca, membandingkan nasib anak-anak itu dengan nasib saya. Berbagai fasilitas kemudahan mengelilingi hidup saya. Kendaraan meski butut saya punya, keuangan meski gak banyak-banyak amat tapi bisa menjamin saya gak bakal kelaparan, penginapan (kos-kosan) meski tidak mewah juga cukuplah buat berteduh, belum lagi dengan fasilitas-fasilitas penunjang lain macem laptop, koneksi internet, kamera, dll. Disinilah letak kelemahan manusia, ketika berbagai kemudahan mengakrabi hidupnya, lupa deh dengan yang namanya bersyukur. Bahkan untuk menunaikan kewajiban 5 kali sehari saja hanya sekedar buat sah-sahan saja. Kalimat istighfar langsung meluncur dari mulut saya, seketika itu juga saya menjadi merasa kerdil dan bukan apa-apa tanpa campur tanganNya. Saya bukanlah orang alim, bukan pula jebolan pondok pesantren manapun, saya hanyalah manusia yang beragama dan mempercayai bahwa ada sebuah zat super power yang mengatur kehidupan di alam semesta ini.

Yah semoga saya dan sampeyan semua senantiasa menjadi manusia yang bisa bersyukur dengan apa yang telah kita terima. Percayalah meski nampaknya keberhasilan itu adalah karena usaha keras sampeyan, namun campur tangan dari yang di atas sana lah yang menentukannya. Terimakasih kepada kedua orangtua saya yang telah memberikan lingkungan keluarga yang agamis kepada saya. Setidaknya saya tau kemana harus kembali ke jalan yang semestinya ketika saya sudah merasa begitu jauh tersesat.

41 comments:

Belajar Mencari Uang di Internet said...

mengenaskan memang jika keberhasilan yang kita dapat dibangga2kan dari hasil jerih payah tanpa mau bersyukur kepada sang Kahlik. syukur bukan hanya diucapkan, tapi juga diamalkan.

-eros--

gedeblog said...

tulisan yang mencerahkan ..., thanks kang panjoel ...

arifudin said...

kadang memang kita sering melalaikan untuk bersyukur maz, tapi seseringnya kita lupa, janganlah melupakanNya ;)

denologis said...

Syukuriiiin..... :D
Mah Kafara Innaa 'Adzaabii Lasyaadiid.... :)

haniyah sofyan said...

Alhamdulillah, syukur kepada Allah sekarang saya sudah bukan mahasiswi lagi :D :)

sayurs said...

eling cah iki... hmmm..

Andy MSE said...

semoga skripsinya cepat selesai :)

luxsman said...

alhammdulillah, aq jek eling

Afrianti Takaful said...

Amiin... erusaha untuk menjadi manusia yang selelu bersyukur

Kyai Slamet said...

Wis lulus ta? S.Sos

gajahpesing said...

Aku juga nonton film dokumenter itu, sungguh bahagia masa kecilku dibandingkan mereka. Aku juga lupa cara bersyukur saat itu, sungguh tayangan yang menarik

endar said...

sayangnya saya tidak bisa melihat kisah anak-anak tersebut soalnya di sin nggak ada metro tv ndeso ya

Wongbagoes said...

Semoga kita selalu ingat... tulisan yg mencerahkan mas...

Senoaji said...

adem tulisanmu kang...

Mufti AM said...

Banyak yang lupa sudah berapa tahun hidup ini dianugerahkan olehNya. Sudah berapa lama kita menikmati segala sesuatu yang diciptaNya. Padahal bersyukur tak perlu membayar dan tak perlu susah payah, tapi banyak yang melupakannya. Apalagi kalau sudah bergelimang harta benda...

s H a said...

Subhanallah mas... Semoga aku bisa kaya kamu dan mereka ya... Harus lebih baik lagi. Tak doake semoga sekripsi cepet selesai, dapet rumah, cepet nikah, pokoke terucap syukur slalu..... Amin

suryaden said...

moga semangat juangmu tumbuh lagi, jangalah putus asa dan lupa bahwa tuhan tidak semudah itu dirayu...

suryaden said...

moga semangat juangmu tumbuh lagi, jangalah putus asa dan lupa bahwa tuhan tidak semudah itu dirayu...

Rendy BlogHeboh "Blog Dofollow" said...

Bagus banget nih blognya..
hahahaa..
salut dan kembangkan terus..
oh iyah postingan yg ini juga keren nih..
keep blogging..
sukses selalu..!!

Jangan lupa berkunjung dan berkomentar di BLOG HEBOH yah, soalnya ada hadiah buat top komentator.. Hihihii..

tukang said...

rajin bersyukur.niscaya bertmbah nikmat yang diberikan pada kita

jidat said...

subhanallahh.. indahnya bersyukur... tapi sulit untuk dilaksanakan..

salam kenall

Ikhsan Abu Disa said...

sungguh menginspirasi tenan

donlenon said...

hem, jadi pingin nangis... sering-sering nulis koyo ngene bung, menyentuh tenan, menyentuh jidat maksude.. ^_^

genthokelir said...

yo h kadang memang kenyataan itu seperti sing sampean tuliskan kui mas hahahahaha
kapan je le arep mensyukuri kelelakian sampean hahaha

dunia nA said...

Andai rasa syukur itu ibarat hamparan lautan luas yg tak berbatas.. Pasti manusia gak akan kufur dg apa yg diperolehx..

fales said...

wuih semakin dewasa saja ck ck ck...mantaph lah mas pnjoel..
tp ada yg ngganjel ni, kata ganti "Beliau" untuk Allah baru saya temui disini, dlm buku2 agama jg belum pernah sy temui..biasanya yg digunakan adalah "Dia" dan "Nya"..kalo untuk kata "beliau" biasanya digunakan untuk Nabi atau para ulama, tokoh (intinya untuk manusia)...
mngkn sy salah mas joel, mngkn jg bener hehe..
wassmlkm

ircham said...

Mari belajar bersyukur dengan apa yang kita miliki.... dan selalu berusaha untuk mencapai apa yang kita inginkan tapi bukan Tama'

zee said...

Postingan yang bermanfaat mas.
Saya juga jadi diingatkan lagi agar senantiasa mensyukuri apa yang dimiliki....

galuharya said...

syukur kata yang sangat mudah terucap dari bibir namun pada kenyataannya sangat sulit diamalkan

sudah bukan rahasia lagi memang bahwasannya sebagian besar manusia baru akan ingat TUHAN nya ketika dia susah atau terjepit

kemana mereka saat hatinya senang???

*ternyata aku juga terpukul baca tulisanmu kang*

sampek mbrebes mili

grubik said...

hihi.., nggonku yo ra ono metro tv (saingan ndisone karo endar),

lanjutkan, maksude sing bersyukur karo istighfar, semoga bisa imbang antara bersyukur karo istighfar, nek wong isone mung istighfar tok iruh opo-opo we astofirulloh.. lha nek wong isone mung alhamdulillah tok yo mengko ora duwe rem..

RanggaGoBloG said...

kang mampir kaang... pripun kabare... ????

Lovely Dee said...

Sayang aq gak nonton tayangan itu. Tapi aq juga sangat2 bersyukur dengan hidup yang masih bisa kurasakan sekarang. Merasakan degup jantung masih ada sangatlah bahagia.. Meski ada berbagai kekurangan, tetapi harus tetap bersyukur dengan apa yang masih diperoleh dan dimiliki..

Mr. Joe said...

Hakekat manusia yang sesuangguhnya adalah ketika manusia mau dan mampu secara ikhlas bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan..Khufur nikmat itulah yang menghantarkan Nabi Adam AS dan Hawa di keluarkan dari jannah..padahal semua yang ada dijannah boleh dinikmati kecuali buah "Quldi". Untuk itu saudara - saudaraku, mari kita upayakan selalu bersyukur secara tulus dan ihklas..untuk kang panjoel thanks untuk tulisan renungan ini..semoga membawa kemaslahatan. Amin

HB Seven said...

Itulah manusia om.....jangankan kita bersyukur dengan melihat kondisi orang lain atau lingkungan sekitar kita...bersyukur bahwa kita bisa melihat, bisa bernafas dll pun kita tidak pernah.....padahal seharusnya itu dulu yang kita syukuri...salam kenal.....

BloggerWangi said...

artikel yang cukup menarik, saya merasa terinspirasi dan yang yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah semakin kita bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan kepada Kita Insya Alah akan ditambah Nikmat yang lebih banyak lagi.

Anonymous said...

All pizza places of USA http://pizza-us.com/arizona/Tempe/Pizza%20Hut/85283/

Find your best pizza.

Dina said...

Aku sepertinya kepikiran kalo isi postingan ini ditulis khusus buatku, mas. ;)

Thx.

Dina
http://dinayossi.blogspot.com

iPaymu.com Pembayaran Online Indonesia said...

iPaymu.com Pembayaran Online Indonesia
iPaymu.com Pembayaran Online Indonesia
iPaymu.com Pembayaran Online Indonesia

Metode Bisnis Online Memberikan Bukti Nyata said...

Metode Bisnis Online Memberikan Bukti Nyata
Sinopsis Drama Korea
Rausanf

Pengobatan Infeksi Rahim said...

bersyukur memang hal yang salah satu diwajibkan oleh Alloh .

Obat Ginjal Bocor said...

bersyukur merupakan salah satu cara berterima kasih kepada Alloh .

 
;