
Pun keadaan tidak berubah saat di atas kereta. Dua sosok indah di depan mata tetep nggak bisa mengalihkan perhatian saya dari cobaan yang mendera. Sebuah buku tebel yang belom habis-habis juga saya baca, dan biasanya menarik, sekarang berbalik menjadi penambah siksaan. Halaman demi halaman malah seperti menambah parah cobaan itu. Ya Tuhan kuatkanlah diriku menghadapi cobaan ini…
Perjalanan yang seharusnya hanya satu jam itu berasa menjadi setahun. Jumlah stasiun yang harus dilewati seakan-akan menjadi berlipat ganda. Harapan untuk lepas dari siksaan muncul saat memasuki stasiun Lempuyangan Jogja, yang berarti gak lebih dari 10 menit lagi saya bisa sampe di Stasiun Tugu. Namun ternyata nasib belum berpihak kepada saya, kereta yang biasanya cuma ngetem gak lebih dari 5 menit di Lempuyangan tiba-tiba molor menjadi agak lebih lama, ya setidaknya begitu yang saya rasakan.
Akhirnya sampai juga saya di stasiun Tugu Jogja, bergegas saya turun dari kereta dan tengok kanan kiri berharap pencerahan bagi cobaan yang sedang saya hadapi ini. Ya, saya menemukannnya. Segera saya menghampiri tempat itu. Toilet stasiun Tugu pagi itu menjadi tempat terindah buat saya. Akhirnya saya bisa melepaskan diri dari cobaan ngampet beol ini. Dan kenikmatan yang saya dapat….hhhhmmm….sulit diungkapkan dengan kata-kata. Pesan tersirat dari guneman saya kali ini adalah, sempatkanlah beol dulu sebelum bepergian jauh, sumpah gak enak banget nahan beol, hahahaha….
# ilustrasi gambar : suasana di kereta Prambanan Express Jogja-Solo