Kalau sampeyan berharap guneman kali ini tentang barang lembek yang (rata-rata) berwarna kuning dan bau, silahkan pindah ke blog sebelah aja, karena saat ini saya bermaksud untuk membahas Tokai yang lain. Tokai yang ini gak bikin bau meski dikantongi kemana-mana. Ya, ini adalah mengenai Tokai yang korek gas itu. Kalo sampeyan masih ngotot nyari yang lembek-lembek disini ya silahkan aja nekat menyimak guneman ini sampe rampung, pasti sampeyan akan kecewa. Dan itu bukan urusan saya, wong saya udah ngingetin dari awal, ya to..?? wess lanjut...
Korek api adalah pasangan sehatinya rokok. Keduanya membentuk sebuah hubungan komplementer yang intim. Punya rokok tanpa bawa korek gak bakalan bisa ngepul, sedang bawa korek tanpa punya rokok kok ya keliatan ngisin-ngisini banget (ketok nek njalukan…). Suatu saat ada seorang kawan yang biyayakan sambil ngomyang-ngomyang gak jelas,usut punya usut ternyata kawan tersebut sedang melacak keberadaan koreknya, yang baru beberapa menit lalu membantu menyalakan rokoknya yang masih mengepul. “ Iki Tokai le..”, begitu jawabnya ketika saya bilang, “ Halah cuma korek wee...”. Setelah melalui sedikit perjuangan dikarenakan cahaya yang minim disebuah wedangan, akhirnya korek gas berwarna merah itu berhasil dia dapatkan kembali.
Sebelum melanjutkan guneman ini, saya pengen menegaskan kalo ini bukanlah postingan berbayar. Sama sekali saya nggak mendapat royalti apa-apa dari postingan ini, sah??? kalo begitu mari kita lanjutkan. Tokai, begitu merk dagang yang tertera di lempengan seng sisi sebelah kiri kepala korek gas tersebut. Sejauh pengalaman saya, belum ada produk-produk korek gas lain (yang selevel tentusaja) yang bisa menandingi kehandalan korek gas ini. Pasti nyala dengan mudah, gesekan antara roda gerigi dan batu apinya halus, serta bodi yang kokoh adalah keunggulan yang saya rasakan selama menggauli produk korek Tokai ini. Harga perbijinya juga gak mahal, cuma Rp 2000 saja.
Nah yang masih menjadi misteri yang belum terpecahkan antara saya dan kawan-kawan sesama pemakai korek Tokai adalah; korek ini langsung macet begitu gas didalam tabung plastiknya itu habis. Iya, sumpah deh pasti langsung macet. Hal ini bukan hanya dialami oleh saya saja, namun setelah saya tanyakan pada beberapa kawan mereka juga mengalami hal yang serupa. Apakah sebegitu canggihnya teknologi yang dipakai oleh produsen korek Tokai ini, sehingga bisa memperkirakan kapan harus rusak yang berbarengan dengan habisnya gas? Mungkinkah ini teknologi dari peradaban yang lebih maju dari yang ada di bumi? (doh) (idiot)
Fenomena aneh yang masih berselimut misteri ini yang menghantui tidur saya selama beberapa malam, hingga terbikinlah guneman ini dengan harapan ada yang bisa membantu memecahkan misteri tersebut (maap kiranya terlalu berlebihan bahasa saya, hahaha). Tapi sueeerr, saya penasaran banget kenapa bisa kejadian yang seperti itu. Mungkin ada kawan-kawan blogger sekalian yang bisa membantu? Tapi tolong saya berharap jangan bawa-bawa fatwa haram rokok dalam komen sampeyan nanti di guneman saya kali ini. Maturnuwun…
* Sampeyan yang belum punya fesbuk silahkan malu sama korek gas yang satu ini, karena korek aja bisa bikin fesbuk kok, hahahaha...
Korek api adalah pasangan sehatinya rokok. Keduanya membentuk sebuah hubungan komplementer yang intim. Punya rokok tanpa bawa korek gak bakalan bisa ngepul, sedang bawa korek tanpa punya rokok kok ya keliatan ngisin-ngisini banget (ketok nek njalukan…). Suatu saat ada seorang kawan yang biyayakan sambil ngomyang-ngomyang gak jelas,usut punya usut ternyata kawan tersebut sedang melacak keberadaan koreknya, yang baru beberapa menit lalu membantu menyalakan rokoknya yang masih mengepul. “ Iki Tokai le..”, begitu jawabnya ketika saya bilang, “ Halah cuma korek wee...”. Setelah melalui sedikit perjuangan dikarenakan cahaya yang minim disebuah wedangan, akhirnya korek gas berwarna merah itu berhasil dia dapatkan kembali.
Sebelum melanjutkan guneman ini, saya pengen menegaskan kalo ini bukanlah postingan berbayar. Sama sekali saya nggak mendapat royalti apa-apa dari postingan ini, sah??? kalo begitu mari kita lanjutkan. Tokai, begitu merk dagang yang tertera di lempengan seng sisi sebelah kiri kepala korek gas tersebut. Sejauh pengalaman saya, belum ada produk-produk korek gas lain (yang selevel tentusaja) yang bisa menandingi kehandalan korek gas ini. Pasti nyala dengan mudah, gesekan antara roda gerigi dan batu apinya halus, serta bodi yang kokoh adalah keunggulan yang saya rasakan selama menggauli produk korek Tokai ini. Harga perbijinya juga gak mahal, cuma Rp 2000 saja.
Nah yang masih menjadi misteri yang belum terpecahkan antara saya dan kawan-kawan sesama pemakai korek Tokai adalah; korek ini langsung macet begitu gas didalam tabung plastiknya itu habis. Iya, sumpah deh pasti langsung macet. Hal ini bukan hanya dialami oleh saya saja, namun setelah saya tanyakan pada beberapa kawan mereka juga mengalami hal yang serupa. Apakah sebegitu canggihnya teknologi yang dipakai oleh produsen korek Tokai ini, sehingga bisa memperkirakan kapan harus rusak yang berbarengan dengan habisnya gas? Mungkinkah ini teknologi dari peradaban yang lebih maju dari yang ada di bumi? (doh) (idiot)
Fenomena aneh yang masih berselimut misteri ini yang menghantui tidur saya selama beberapa malam, hingga terbikinlah guneman ini dengan harapan ada yang bisa membantu memecahkan misteri tersebut (maap kiranya terlalu berlebihan bahasa saya, hahaha). Tapi sueeerr, saya penasaran banget kenapa bisa kejadian yang seperti itu. Mungkin ada kawan-kawan blogger sekalian yang bisa membantu? Tapi tolong saya berharap jangan bawa-bawa fatwa haram rokok dalam komen sampeyan nanti di guneman saya kali ini. Maturnuwun…
* Sampeyan yang belum punya fesbuk silahkan malu sama korek gas yang satu ini, karena korek aja bisa bikin fesbuk kok, hahahaha...
66 comments:
hebatnya panjoel. korek saja bisa jadi masalah nasional. nanti kuteliti korek2 yg ada di warung mbokku. berhubung rokok haram :) maka pake korek yg dibuat nyalain kompor. barangkali ketemu...
malahan! korekku ora ming macet mergo entek gase, tur njepat sak koreke,
disinyalir memang korek tokai ini menimbulkan fenomena baru yang lumayan meresahkan bukan karena harga dan daya upaya untuk membelinya, namun review dari kang panjoel lah yang memantapkan para 'curanrek'(pencurian korek)untuk tetap setia dengan hobi mereka 'nylenther' si tokai. xixiixixixixixixi..
saiki tokaiku njepat, mugo2 ora kepaut kasus trafficing korek, didol neng Arab kon umbah2 unto.
ngemeng2 reviewmu manteb kang!
unik menggelitik
Tokai memang ok. Ini korek buatan pabrik asal Jepun. Dulunya, (kalau gak salah) PMA ini berkongsi dengan unit bisnis di lingkungan Kostrad. korek cuma bisnis kecilnya, sebab Tokai juga bermain di pipa gas. lag-lagi, kalau gak salah. sepupuku pernah kerja di sana, pernah punya jabatan lumayan untuk ukuran pribumi tanpa cantolan kekuasaan.
dulu, aku punya satu box korek Tokai yang ujungnya ada ballpoint-nya. cocok untuk pelajar/mahasiswa perokok.
kembali ke Tokai, aku paling uring-uringan kalau korekku diembat orang. susah nyari warung yang jual Tokai, meski aku hapal toko/kios mana saja yang punya (di Solo)
Jangan coba-coba cari korek di tempatku atau ke kost ku, paling buat nyalain lilin (itupun sekarang saya pakai kompor gas saja kalau terpaksa nyalain lilin)
bahkan lilin sudah nggak saya pakai lagi. Korek saja sudah nggak ada apalagi rokok kang...
(saya juga bukan aliran nunut udud atau ahli hisab)
memang tak akui sebagai perokok merek tsb emang bagus, kalau gasnya habis..ya..pasti gk bisa dipakai lagi..begitupula batu apinya barengan ikut habis.
Syukurlah si muka buku banyak penggemarnya.
Kabar baik pula para "penyair" dah merambah dunia itu lho..he..he..
Lho... tadi TOKAI kok sekarang TAJIMA??? sopo sing ngempat le??? :-D
tokai, tokek, toke, tauge, toge...
pilih yg mana mas?
apa kabar mas?
siapa presiden Indonesia favoritmu?
mungkin emang disengaja bos, biar gak diisi ulang...
walah, jebul korek to, tak pikir opo je..
neng omahku si tokai akeh kuwi. wis ntek cairane kae, isih isa dinggo ngurupke kompor gas.. tapi nek wis lebih seko 5 hari ra diutak atik, mengko macet. ingat kudu 5 hari, baru macet..
rak mundak aneh to?
wadoh.. aku jadi malu ke korek..... :)
nggak pernah ngamatin korek sih N jarang megang korek juga jadi ya gak hapal macam² korek gas ituh
Curankor menggejala di kalangan umat, TOKAI sasaran utama.. bagi siapa yang saat ini deket sama denmas panJoel ini silaken gerayangi, berapa TOKAI hasil embatan yang menghuni saku jaketnya, meski itu diembel-embeli label "ra sengaja" kebiasaan !!
dibayar piro kang karo direktur e tokai wkekwkekwekwke
ojok ojok dibayar nganggo tokai...
seumur umur aku baca korek merek tokai baru ini mas...aku sing kuper opo memang aku yang ga gaul...kekekeke...biasa moco korek sing judulllnya THE PALMTREE....licensed by AB JONKOPING -VULCAN SWEDEN
@ Mas Novi :
Yah setidaknya buat sedikit intermezo dari urusan politik menjelang pemilu ini mas, mesti do sebah to ben dino disuguhi wacan2 politik...hehehe
@ Senoaji :
Saya malah mensinyalir sampeyan yang jadi kumendan curanrek..wes to ngaku wae, meringankan hukuman sedikitlah sak ora-orane..hahaha.. btw wes tak omongi iki dudu review kok, mung guneman ra jelas seko cangkem sing luwih ra jelas..hahaha
@ Blontakpoer :
korek Tokai yang ujungnya ada ballpoint-nya?? koyo ngopo e Pak??? durung pernah weruh aku..teniinn..
@ Big Sugeng :
Lha kalo mau ngobong uwuh pripun pak?? mosok ndadak nyunyukke nang kompor gas?? hehehe...
@ Boyskn :
Sepakat...toaki emang joss...
@ Andy MSE :
dudu aku kang, sumpah...biasane sing sok tuku tajima ben iso diijolke tokai ki si Dony..hahahaha
@ Nyante Aza Lai ;
Saya tetep pilih tokai aja lah...gak suka taoge soalnya...
@ Koekoeh :
Juhhhh...salah masukin komen nampaknya...
@ Sibaho :
mungkin juga, cuman gimana cara penyengajaan itu yang bikin saya penasaran..
@ Nonja Senja :
lha biasane hari ke empat wes mbok ijolke ro koreke kancamu sing do ngrokok kuwi to...
@ Azaxs :
Mesti rung duwe fesbuk...hahahaha
@ Meyla :
Pertama amati dulu, trus kalo tertarik baru megang..nanti pasti ketagihan deh...hahahaha
@ Sayur :
PITENAH..!!!! wedusssssssss kowe kang..... wong gak pernah tak simpen anng jaket kok, ning di sku celana..hehehe
@ Cebong Ipiet :
Off the record wae ya...mengko tak PM jumlah nominale..hahahaha
@ Yumaima :
The Palmtree?? yang gambarnya orang item banget lagi mikul itu?? wahahaha..iya itu lumayan legend juga...
sayange bungkusnya masih plastik, tapi semoga yang sudah gak kepake itu bisa di daur ulang... jadi korek lagi...
ora mudeng, wkwkw
TOKAI
pancen oye
jancuk......... korekku balekke
Tokaiku mbog ijoli Olympic
lagi eleng aku (lmao)
korek-ku wingi kon gowo yo? kok ilang?
Kalau nggak TOKAI saya nggak mau. Kokoh, sekali jres pasti murup dan empuk. Kalau korek produk lain ecek2 dan gampang ambyar. Pernah kejadian korek ecek2 itu jatuh & meledak koyo mercon bantingan.
Hidup Tokai, Hidup teknologi Tokai.
Tips:
kalau mau awet, hubungkan dengan tabung gas gratisan yg isi 3 kg...
waduh saia gak ngerokok.. jadi kagak tau nama merek korek..
sek sek sek...
yg bikin keren tuh fesbuknya lho... wekekekkeke :p
[aduh komeng ku gak penting]
jiah..kalah sama korek..gak punya pesbuk!
mas, mbake yang pegang korek tu yang punya pabrik Tokai ya?cantik ya....
knp klo gasnya habis langsung ngadat? mungkin di dalam korek tu ada microchip yang ada sensornya. yang klo gasnya habis si-microchip ni akan mengirim data ke pabrinya dijepang sana sehingga si juragan korek bisa tau statistik brapa hari mas panjoel ngabisin gas di korek itu, lalu datanya ini bisa digunakan untuk macem2 keperluan, diantaranya: untuk ngetahui brapa korek api yg seharusnya diproduksi, brapa losin yang akan dipasarkan disolo, khususon di warung tempat mas panjoel beli korek (mungkin korek gasnya itu dilengkapi GPS juga), mungkin juga datanya juga berguna bagi pabrik rokok (logikanya tiap mas panjoel nyalain rokok, pasti gunain tu korek sedangkan klo tiap kali nyalain, si korek ngirim sinyal ke jepang. klo gase dah habis si pabrik di jepang ngadatin korek dengan printah dari jepang sono. mungkin penjelasane gitu mas, tapi klo canggih kaya gitu apa pabrike g rugi ya....
Tokai artinya apa sih?
heh, nonja senja ki sopo????
*bletak*
itu artinya kalo dah habis ya musti beli hehehe
*tokai ku dirumah banyak, jadi nganggur hueheuheuhe
tokai memang bisa jadi dibikin dengan teknologi tinggi. tapi masih kalah sama toke* ...
yo ra Joell?
ada curanmor ada curankor
mau juga dong posting yang dibayar...
wah tulisan ini benar benar menghibur dan mengendorkan syaraf yang hari hari inin sring nya blog di penuhi tentang politik dll bikin pusing
ini benar benar refreessss
thank for your insp
wedew dumeh kemarin udah tunangan terus sekarang posting tentang pasangan sehati nih yeeee hehehe bwakakaka...tapi yo rpp dink om.sukses terus yap om
pengalaman saya selama ini kalo ada korek gas biasanya langsung ta buka tutupnya trus diperbesar putaran dalemnya. trus bgitu ada yg nyumet langsung byarrrr.... genine guedi bgt hahahaha. itulah keisengan saya.
kalo nggak ya dibongkar trus betrenya yang kecil diambil diiket pake selembar kawat kabel yg tipis, dibakar bentar trus lempar ke tembok. dijamin jadi pesta kembang api yg meriah.
wah aku ra mudheng per-korek-an. lha wong ra udud kok.
tokai..tokai...didinding...diyem diyem merayap......
nah yang jadi pertanyaanku dan bikin heran...knapa sampean menanyakan "knapa?"........
ya pake penelitian ilmiah sono mas....biar terjawab..
soale aq yo ra ngerti...
Ya, seperti komentar2 sebelumnya, Panjul memang terkenal sebagai maling korek spesialis merek Tokai. Saya adalah salah satu korbannya, dan banyak korban lain yang tidak berani melapor, karena terus diancam oleh pelaku :P
he.....4x saya kira tokai apa !!!!
salam kenal mas.....gunemannya asyik.....
boleh tukeran link ????
Tokai-ku ditahan petugas bandara..Hiks..Alangkah baiknya mas Panjul bertanya pada mbah Google untuk masalah ini.Atau mungkin tanya mas Wandi,barangkali beliau bisa memberimu sedikit pencerahan. :D
Lha aku bukan perokok jadi ndak pernah bawa korek api
aku tahunya cuma toket
:D
iyo joell iki tokai wae dadi guneman nasional, ojo ojo abdul hadi jamal dicekel amargo curanrek joelll, yen iyo piye? kowe katut mesti...
Nggap pernah pakai korek mas, nggak ngerti sama Tokai..he..he..
tungguuuuuuuuuu!!!
aku baru datang dari demam flu pilek batuk beberapa hari. korekku juga tokai. tokai hebat dan gak bikin kesel. tokai itu korek beneran, bukan bohongan kayak yang lain hehehe...
*to NONA SENJA: korekku ilang lagi.... hh...
yang di rumah koq macet ya say? atau udah expired? Btw, ada batas best beforenya ra toh?? Hahahaha...
Nimbrung ah..lama nggak nge-blog..
Mas itu pakai rumus gini lho..
panjang batu = L
koefisien gesek batu = x
tekanan gas = P
durasi nyala = t
Jadi rumusnya (L.x)/(p.(t/2000))
soale katanya harganya rp. 2000
Angka yg dihasilkan dinamakan 'angka kemacetan korek'kalau mau dikonversi dengan hari tinggal kalikan dengan 24...( tabel lengkap konversi angka bisa anda dapatkan di tempat anda membeli korek tersebut, jangan cari di net ..tabel tsb nggak bakalan ada)
wakkakak...sudah bikin onar ..kabur ah..
waaa...apa kabar niih dah lama gak posting yak...paling cmn liat plurknya doang yg aktip heheh...
tokai?gak tau deh..soalnya gk ngrokok :D
merokok tidak baik untuk kesehatan...hohoh..peace..
maaf tokai bukan untuk saya. saya kelasnya yang lain dong: cap dua durian... hahaha..
enak mas gae tokai. gak gampang macet
salam kenal...tx udh mmpir
Nuwun sewu den, kawulo ajeng pinarak enten mriki sekedap. wonten kopi mboten nggih?
tokai itu merek korek gas toh...hihi..ga ngerti mo komen apa
mampir ke tempat bunda yo mas..
maturnuwun
Tokai Rp 2000
Palsu Kuwi...:D
gitu aja kok repot sampe postingan panjang berkilo-kilo metrer begini.. hahahahahaha...
ning pancen gunemanmu sing iki rodhok tepak, aku yo ngono, setelah kucek korekku sing merek tokai, pancen rusak tenan jehh mas!
Apa karena gasnya mengandung (bukan hamil lho!!) pelumas semacam oli gitu. Jadi pas gasnya habis korek langsung macet seperti mesin motor yang kehabisan oli.
Hehehe.. Aneh, macet sehari, skarang udah "mak jres" lagi tokai yang di rumah.. Padahal dah uzur.. :)
pakai tokai enak ya bisa sampe gasnya. biasanya korek yang saya beli, baru beberapa kali diapaki wis njepat raiso dipakai
wah, nek aku duwe korek ki malah ra tahu sampe gase entek, mesti ilang disik, mbuh kuwi disilih sopo mbuh lali sing ndokok...
karena sering ketinggalan dikamar, setiap beli rokok ya beli korek, jadi banyak korek dech he..he..
Mas, si tokai itu kalo diisi ulang bukannya masih bisa nyala?
Ato apa sdh pernah dicoba isi ulang sblm gas benar2 habis?
Saya jd ikutan penasaran nih, secara itu andalan utk saya yg takut klo mati lampu. hahahaa....
Wah mungkin mending macet wae kang "pikire Korek" tinimbang tok isi ulang maneh !!
mbah koeng tu senengane nyilih korek nyang bos alias pak sih
well..gut,this khoreks bhikin you punya blog chukup membara bung..weleh weleh..ini ai comen sambil cari khoreks yu now
sing endi to jane korek gas sing merek e TOKAI, aseli aku belum pernah liat... saya jadi penasaran pengen ketemu korek TOKAI setelah baca tulisan njengan yg begitu gemblegar membeberkan tentang barang satu ini...
mangke tumbas nggih ten warunge Pak Burhan.
Post a Comment